Annisa menyampaikan lomba diikuti 80 peserta dari 14 fakultas kedokteran di berbagai wilayah Indonesia. Kompetisi mempertandingkan 3 kategori lomba, yaitu poster publik, literature review, dan video edukasi.
“Bersyukur sekali poster publik berjudul Pedikur Menikur Untuk Cegah Cantengan yang kami ajukan terpilih sebagai juara dua,” jelasnya, Jumat (26/5) di FK UGM.
Annisa menjelaskan melalui poster yang mereka usung dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan infeksi cantengan atau paronichya. Cantengan umumnya terjadi pada bagian kuku jari tangan maupun kaki yang membengkak akibat infeksi di area sekitar kuku.
“Jika dibiarkan, cantengan akan berakibat serius. Misalnya, nyeri hebat,infeksi yang meluas di sekitar kuku, hingga kematian jaringan,”paparnya.
Annisa menyebutkan cantengan juga timbul karena berbagai faktor seperti memotong kuku terlalu pendek, trauma atau luka, dan sanitasi yang kurang baik. Oleh sebab itu, mereka melakukan promosi kesehatan untuk mencegah munculnya cantengan yaitu dengan “Pedikur-Menikur”.
“Pedikur-Menikur merupakan akronim yang kami kembangkan untuk pencegahan cantengan. Selain mudah dihafal, juga khas berhubungan dengan perawatan kuku tangan dan kaki,”ujarnya.
Upaya Pedikur dengan memperhatikan kebersihan area kuku dan sekitarnya, dilarang mengigit atau mencukil kuku, dan mengurangi pemakaian sepatu yang sempit dan kaus kaki tanpa ganti. Sementara Menikur dengan menjaga area jari tetap kering dan tidak lembab, niatkan untuk merawat dan menjaga kuku dari trauma atau luka, dan kurangi kebiasaan memotong kuku terlalu dalam. (HumasUGM/Ika)