Mewujudkan Indonesia yang bersatu dalam keberagaman, Pusat Studi Pancasila UGM bekerjasama dengan Badan Kesbangpol DIY dan Kopertis Wilayah V Yogyakarta mengadakan Training Kader Pembauran. Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai suku dan agama di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kebonagung Imogiri Bantul sejak tanggal 22 – 24 Mei 2017.
Seluruh peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan menginap di rumah penduduk setempat selama kegiatan berlangsung. Melalui mekanisme tersebut diharapkan para peserta dapat mengerti budaya dan kearifan masyarakat desa.
“Harapannya para peserta dapat menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, ramah, dan menghargai perbedaan,” demikian ungkap Dr. Heri Santoso, Kepala Pusat Studi Pancasila UGM.
Peserta pelatihan juga diajarkan bagaimana mahasiswa mampu membangun kecerdasan holistik yang meliputi kecerdasan intelektual, kinestetis, emosional, dan sipiritual. Menurut Peneliti PSP UGM, Surono, M.A., kecerdasan holistik akan membantu para mahasiswa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai keberagaman dan Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Surono berharap para lulusan dari kegiatan pelatihan ini akan mampu menjadi kader pembauran kebangsaan yang andal.
“Kegiatan ini menjadi penting mengingat problem kebangsaan semakin hari semakin kompleks”, tegas Surono.
Menurut Kepala Badan Kesbangpol DIY, Agung Supriyono, S.H., kegiatan ini memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan kepada para peserta untuk menjadi agen dalam mempercepat proses pembauran kebangsaan. Dalam proses tersebut akan ditanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama terkait kebinekaan dan nasionalisme. “Kedepannya kegiatan ini akan lebih digiatkan lagi dengan model pendidikan kebangsaan seperti ini,” ujar Agung. (Humas UGM/Catur)