Mumtihana Muchlis, SST., M.Kes, dosen Kebidanan Sekolah Vokasi (SV) UGM menerima penghargaan dari International Confederation of Midwives (ICM). Penghargaan pada bidang pendidikan berhasil diraih Mumtihana atas upaya dalam mengembangkan program pendidikan yang inovatif dalam pengajaran pendidikan kebidanan.
Kegiatan ICM yang berlangsung di Toronto, Kanada pada 18-22 Juni 2017 lalu ini merupakan konfederasi bidan internasional yang mengorganisir 131 asosiasi bidan di empat wilayah yaitu Afrika, Amerika, Asia Pasifik, serta Eropa. Bersama WHO, Badan Sosial PBB seperti UNFPA, Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO), The International Pediatric Association (IPA), The International Council of Nurses (ICN), Pemerintah, LSM dan masyarakat, konfederasi ini bersinergi dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak secara global.
“Dalam kegiatan kali ini diikuti tidak kurang dari 400.000 bidan dari 113 negara di dunia,” jelasnya, Selasa (4/7) di SV UGM.
Mumtihana menjelaskan dalam kegiatan tersebut dia mengajukan ide dan program dalam bidang pendidikan bertema Development of Integrated Health Post for Adolescent by Empowerment of Collaborative Health Student: A Method of Implementing Inter-professional Education in Communities. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pelayanan kesehatan secara komperehensif dan ramah remaja saja. Namun, juga ditujukan untuk mendidik mahaisswa lintas profesi kesehatanuntuk bekerjasama dalam memecahkan masalah kesehatan.
“Melalui program ini, tim profesional kesehatan antar kebidanan, kedokteran, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat, gizi dan psikologi akan dilatih untuk berkolaborasi dalam memberikan layanan kesehatan kepada remaja,”paparnya.
Selain itu akan dilaksanakan program bulanan untuk penilaian dan konseling kesehatan di sekolah-sekolah yang saat ini tidak memiliki program kesehatan remaja. Program ini akan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang kurang terlayani. Sementara pada saat yang sama memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan kemampuan klinis remaja untuk belajar berkolaborasi secara efektif sebagai tim interprofessional.
“Hal ini penting dilakukan mengingat masalah kesehatan di masyarakat terutama pada remaja sangat kompleks dan membutuhkan peran dari berbagai pihak,” terang Mumtihana yang tergabung dalam Tim Teknis Ikatan Bidan Indonesia Regional DIY
Mumtihana menambahkan bahwa saat ini program telah berjalan atas inisasi Prodi D IV Kebidanan Sekolah Vokasi UGM. Kedepannya, program ini akan dikembangkan melalui kerjasama lintas fakultas pada kluster kesehatan di UGM dan melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta dan BKKBN. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak diharapkan program dapat berjalan dengan baik dan memberikanmanfaat secara luas bagi masyarakat. (Humas UGM/Ika)