Universitas Gadjah Mada kembali berduka setelah salah satu pengajar terbaiknya Prof. Dr. Djoko Soekiman meninggal dunia pada Jumat (7/7) di Rumah Sakit Panti Rapih. Guru besar Fakultas Ilmu Budaya UGM tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 88 tahun. Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasanya, UGM memberikan upacara penghormatan terakhir kepada almarhum. Upacara penghormatan dilaksanakan di Balairung Gedung Pusat UGM pada Sabtu (8/7) yang dihadiri segenap jajaran pimpinan universitas, kolega dan keluarga almarhum.
Prof. Djoko Suryo mewakili keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh kolega dan takziah apabila semasa hidup almarhum melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. Selain itu, Prof. Djoko Suryo juga meminta kepada para takziah untuk mendoakan agar segala amal kebajikan yang dilakukan almarhum diterima oleh Allah dan diampuni segala dosa-dosanya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, yang menghadiri upacara penghormatan mewakili keluarga besar UGM mengucapkan rasa duka mendalam kepada keluarga almarhum. Rektor UGM mengungkapkan bahwa sepanjang kariernya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang memiliki komitmen tinggi bagi UGM dan bangsa Indonesia. Rektor UGM menambahkan bahwa kecintaan beliau terhadap ilmu pengatetahuan terutama sejarah, mampu menempatkan beliau sebagai salah satu ahli terkemuka di Indonesia.
“Banyaknya karya ilmiah yang beliau terbitkan hingga akhir hayat almarhum menjadi bukti betapa besar komitmen beliau terhadap dunia pendidikan,” ujar Rektor UGM.
Almarhum Prof. Dr. Djoko Soekiman memiliki andil yang sangat besar di UGM. Almarhum merupakan salah satu penggagas berdirinya jurusan Arkeologi UGM pada tahun 1962.Selain itu, almarhum juga sempat menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM selama tiga periode dalam kurun waktu 1971-1979. Tidak hanya mengabdi di kampus, beliau juga aktif di luar UGM. Almarhum sempat menjabat sebagai kepala Museum Sonobudoyo.
“Hal itu membuktikan bahwa beliau tidak hanya seorang pendidik yang andal namun juga seorang pemimpin yang disegani,” jelas Rektor UGM. (Humas UGM/Catur;foto: Bani)