Fakultas Pertanian UGM bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian serta Bank Indonesia menginisiasi pengaplikasian prototipe model bisnis corporate farming. Model bisnis ini diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis Fakultas Pertanian ke-71, Selasa (11/7) di Fakultas Pertanian UGM.
“Sesuai dengan tema Dies kali ini yaitu pemantapan pertanian cerdas bermatra lingkungan sebagai basis pertanian masa depan, saat ini bersama Kementerian Pertanian kita akan membina model bisnis koperasi pertanian yang bermatra korporasi,” ujar Dekan Fakultas Pertanian, Dr, Jamhari, S.P., M.P.
Jamhari menjelaskan, model bisnis yang dikerjasamakan ini tetap menganut prinsip-prinsip koperasi pertanian yang sudah ada selama ini namun juga memiliki semangat bisnis profesional.
“Kita akan memprofesionalkan usaha petani kita dengan meneruskan pendahulu kita yang punya BUD dan KUD. Kita harus menggerakkan semua elemen ini menjadi potensi yang nyata,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari program ini, Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan sarana prasarana pertanian berupa transplanter. Alat ini, menurut Jamhari, akan mempermudah pekerjaan para petani, khususnya di tengah keterbatasan tenaga buruh tani yang diperlukan.
“Petani kecil sudah menghadapi problem tenaga kerja, bahkan mereka harus inden buruh tani hingga 15 hari. Ini berdampak pada tidak tepatnya waktu tanam sehingga penggunaan transplanter sudah jadi kebutuhan dalam mengonsolidasi beberapa petak lahan,” ujarnya.
Model bisnis ini, jelas Jamhari, akan mulai diterapkan kepada kelompok tani di wilayah Jetis, Kabupaten Bantul. Desa ini diharapkan dapat menjadi pionir bagi penerapan model serupa di wilayah-wilayah lainnya.
“Ini jadi pilot project nasional. Kami akan mendampingi, menjadi mitra dari para petani jika mereka membutuhkan masukan,” kata Jamhari.
Inovasi dari Fakultas Pertanian ini mendapat dukungan dari Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Dalam sambutannya, ia menyatakan apresiasi terhadap program ini yang dianggap dapat memberikan solusi bagi kemajuan pertanian di Indonesia.
“Hal ini semakin memantapkan kiprah Fakultas Pertanian dalam membangun dan berkontribusi pada negara. Dengan dukungan dari Dirjen, ini bisa jadi rujukan untuk mengatasi persoalan pertanian di Indonesia,” ucapnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Direktur Jenderal PSP Kementerian Pertanian, Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev. Program ini, menurutnya, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tengah mengembangkan inovasi dalam aspek pembiayaan bagi kelompok tani.
“Yang kami kembangkan salah satunya adalah aspek pembiayaan, dan perbankan nantinya bisa menjembatani agar KUR bisa masuk ke petani,” ujarnya.
Di samping program tersebut, dalam Dies kali ini Fakultas Pertanian juga telah menyiapkan serangkaian kegiatan lain, yaitu seminar nasional, seminar internasional, kunjungan ke teaching factory Pagilaran, serta rangkaian workshop serta sosialisasi terkait tema pertanian cerdas yang bermatra lingkungan. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)