Wyncent Halim, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM, berhasil menyabet gelar juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional tahun 2017 yang diselenggarakan Kemenristekdikti (13/7) di Surabaya. Ajang pemilihan mahasiswa berprestasi nasional yang berlangsung selama tiga hari, pada 10-13 Juli 2017 ini diikuti 26 finalis yang terbagi dalam dua kategori, yaitu program sarjana dan program diploma. Dalam kegiatan ini, UGM juga mengirimkan Pralampita Khofi Mufida (Prodi Rekam Medi SV) di kategori diploma, namun belum berhasil menorehkan juara.
Wyncent yang merupakan mahasiswa program International Undergraduate Program (IUP) FH angkatan 2014 ini terpilih menjadi juara nasional pada program sarjana setelah melewati serangkaian seleksi yang cukup panjang. Sebelumnya, dia harus berkompetisi dengan 16 finalis lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pemilihan mahasiswa berprestasi nasional tahun ini diikuti 228 peserta yang terdiri dari 143 mahasiswa program sarjana dan 85 program diploma. Dari jumlah tersebut dipilih 26 mahasiswa terbaik yang diundang mengikuti penilaian tahap akhir yang terdiri dari 17 mahasiswa program sarjana dan 9 mahasiswa program diploma.
Pada babak final Wyncent beradu dalam empat tahap seleksi, yaitu presentasi karya ilmiah, penilaian bahasa Inggris dalam bentuk pidato secara spontan, wawancara dan portofolio karya unggulan, serta psikotes. Pada kompetisi ini, Wyncent mengajukan karya tulis berjudul Pengaturan Sharing Economy dalam Bentuk Taksi Daring di Indonesia. Sementara dalam pidato bahasa Inggris dia menyampaikan pidato terkait pelemahan terhadap kewenangan KPK.
Wyncent mengungkapkan berbagai persiapan telah dilakukannya dalam tiga tahun terakhir untuk mengikuti ajang Pilmapres. Salah staunya dengan rajin mengikuti kompetisi tingkat nasional dan internasional sebagai langkah untuk mengisi protofolio karya unggulan.
Setidaknya 10 prestasi taraf internasional berhasil diraihnya dalam tiga tahun terakhir. Beberapa penghargaan yang berhasil diraih dalam setahun terakhir, antara lain The Best Oralist for the Prosecution dalam International Criminal Court Moot Court Competition, Leiden University (2016), Best Delegate pada UN Habitat Simulation (2017), Best Delegate in ASEAN Youths General Forum 2017, 2nd Runner Up of the Young Speakers’ Contest dalam ASEAN University Network and National University of Singapore (2017), dan Chairing Award in Beijing International Model United Nations (2017).
Dikatakan Wyncent, kunci kemenangannya adalah sikap konsisten terhadap apa yang telah digeluti, mempersiapkan dengan baik serta rajin berlatih. Dan tidak kalah pentingnya selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap langkah yang diambil. Capaian tersebut juga tidak lepas dari dukungan dari dosen pembimbing, Fakultas Hukum dan UGM melalui Direktorat Kemahasiswaan yang telah memfasilitasi dalam melatih dan membimbing dalam persiapan mengikuti Pilmapres Nasional 2017.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung saya selama proses pemilihan mahasiswa berprestasi dari tingkat fakultas, universitas, hingga nasional. Jujur, kemenangan ini meninggalkan kesan yang teramat mendalam bagi saya,” paparnya, Jumat (13/7) kepada wartawan.
Menurutnya, kemenangan ini menjadi sebuah sejarah baru bagi UGM. Pasalnya, selama beberapa tahun terakhir delegasi UGM belum mampu menorehkan prestasi puncak dalam ajang ini.
“Setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya piala kemenangan sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional tahun 2017 dapat saya persembahkan kepada UGM,” tutur pria kelahiran Pematang Siantar 21 tahun lalu ini.
Meskipun begitu, dia tidak lantas berpuas diri karena prestasi yang telah diraih baru menjadi langkah awal baginya untuk terus berkarya dan berkreasi demi membangun Indonesia yang lebih baik. Wyncent mengaku bukanlah hal mudah memegang gelar sebagai Mahasiswa Berprestasi Nasional 2017. Namun, dia meyakini bahwa amanah yang telah diberikan merupakan jalan terbaik yang akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
“Mimpi tidak akan terwujud dengan sendirinya, tetapi kita harus segera bangkit dan berupaya untuk mewujudkannya. Jadi kejarlah mimpimu,” pesannya.
Dr. Ir. R. Wahyu Supartono, salah satu dosen pembimbing tingkat universitas, menjelaskan sebelum maju ke tingkat nasional, UGM telah memberikan pendampingan dan bimbingan kepada delegasi UGM yang akan maju ke pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Mereka diberikan bimbingan selama 2 bulan penuh untuk penguatan kemampuan pidato berbahasa Inggris, karya tulis unggulan, psikotes, serta penyusunan karya unggulan.
Sementara Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Senawi, M.P., menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang berhasil diraih oleh salah satu mahasiswanya dalam ajang pemilihan mahasiswa berprestasi nasional 2017. Dia berharap prestasi tersebut mampu menjadi langkah awal untuk terus berkarya bagi kemajuan Indonesia. Selain itu juga dapat menginsiprasi mahasiswa UGM lainnya untuk berprestasi mengharumkan nama UGM dan Indonesia.
“Semoga budaya berprestasi ini bisa berkembang terus di UGM,” harapnya.
Richo Andi Wibowo, S.H., L.L.M., perwakilan Dekanat FH UGM, menuturkan bahwa FH UGM memiliki komitmen tinggi untuk melakukan pendampingan bagi para mahasiswanya. Mendukung mahasiswa untuk terus berprestasi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga mendukung upaya pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler. Keberhasilan yang diraih Wyncent ini nantinya akan dijadikan sebagai role model yang diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa UGM.
“Wyncent akan menjadi role model bagi para mahasiswa. Dia berhasil membuktikan meskipun aktif di kegiatan ekstra dan kokurikuler juga bisa berhasil di bidang akademik. Energi positif ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya,”paparnya. (Humas UGM/Ika; foto:Bani)