Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Muyono, M.Eng., D.Eng., mewisuda 1.047 lulusan program pascasarjana, terdiri 955 magister, termasuk 16 diantaranya adalah mahasiswa asing, 62 lulusan spesialis dan 30 orang lulusan doktor. Masa studi rata-rata lulusan progran magister adalah 2 tahun 8 bulan, untuk jenjang spesialis 4 tahun 4 bulan, dan program doktor 4 tahun 11 bulan. Adapun wisudawan dengan predikat lulusan studi tersingkat diraih oleh Endiarjati Dewandaru Sadono dari Prodi Magister Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yang lulus dalam waktu 13 bulan 3 hari.
Sementara peraih predikat masa studi tersingkat untuk jenjang spesialis diraih oleh Susan Alvina H dari Prodi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, yang menyelesaikan studi dalam waktu 33 bulan 14 hari. Sedangkan untuk program doktor diraih oleh Sarmin dari Program Studi Ilmu Sain Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, yang lulus dalam waktu 40 bulan 20 hari.
Jumlah wisudawan yang berpredikat cumlaude untuk program magister sebanyak 176 orang atau 18,43 persen, S3 sebanyak 13 orang atau 43,33 persen. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan program S2 adalah 3,57, program spesiali 3,67 dan program doktor 3,80. Peraih IPK tertinggi untuk lulusan S2 diraih oleh 8 orang wisudawan dengan IPK 4,00. Untuk jenjang spesialis IPK tertinggi diraih oleh Susan Alvina H dari Prodi Ortodonsia yang lulus dengan IPK 3,96 dan untuk program doktor, IPK tertinggi diraih oleh Sarmin yang lulus dengan IPK 4,00.
Rektor UGM, Prof Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan. Ia mengharapkan para wisudawan selepas lulus bisa mengikuti jejak alumni UGM lainnya yang sudah terlebih dahulu terjun langsung berkiprah di tengah masyarakat, “Jumlah alumni kita sekitar 300-an ribu tersebar di pelosok nusantara dan mancanegara. Mereka banyak yang terlibat langsung menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat,” katanya.
Menurut Rektor, lulusan dari kampus UGM seharusnya bisa tampil menjadi pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan memiliki integritas, moral yang tinggi, cerdas, sehat, terbuka, luwes dan bertanggungjawab serta loyal mengabdi pada bangsa dan negara. Sebagai lulusan dari universitas nasional dan universitas perjuangan, kata Rektor, para alumni harus mampu menjaga semangat kebersamaan, semangat gotong royong dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, kata Rektor, bangsa Indonesia membutuhkan insan-insan berjiwa muda yang terdidik dan berkualitas untuk menjadi lokomotif kemajuan bangsa.
“Gelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dimana pun Anda berada,” tuturnya.
Selain itu, Rektor juga mengingatkan agar para lulusan UGM juga ikut serta mencegah munculnya paham atau ideologi yang ingin merongrong atau menggantikan ideologi Pancasila. “Karena paham semacam itu sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Ega)