Kabupaten Halmahera Selatan merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran provinsi Maluku Utara di awal tahun 2000 dengan jumlah penduduk sekitar 250 ribu jiwa. Popularitas Halmahera Selatan meningkat saat batu bacan meningkat pada saat tren batu akik. Batu Bacan dengan warna khas hijau nan mempesona menjadi primadona oleh para pemburu dan kolektor batu akik. Aneka varian perhiasan lainnya saat itu sehingga pada puncaknya harga batu tersebut bahkan menyentuh angka puluhan hingga ratusan juta. Akan tetapi, kondisi tersebut tak bertahan lama, kini harga batu bacan tak sementereng dulu harganya pun turun drastis.
Pulau Bacan, adalah salah satu pulau produsen batu bacan. Memiliki luas perairan laut yang mendominasi hingga 75% dari luasan wilayah, potensi perikanan merupakan komoditas utama. Sektor perikanan menjadi mata pencarian dari mayoritas penduduk di wilayah tersebut disamping ketergantungan dari hasil pertanian/perkebunan, seperti kelapa, pala dan cengkeh. Namun, dikarenakan minimnya pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh masyarakat, hasil pertanian dan perikanan tak bisa dimanfaatkan secara optimal. Tentu hal ini menjadikan tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sangat rentan dari pengaruh kondisi alam.
Melihat kondisi tersebut Tim KKN-PPM UGM Pulau Bacan menemukan metode-metode sederhana agar masyarakat Pulau Bacan mampu mengoptimalkan potensi alam yang ada. Perbaikan kualitas produk pertanian dan perikanan yang ada diharapkan mampu memberikan peningkatan terhadap ketahanan ekonomi masyarakat. Tentu harapan ini tidak mudah, mengingat selama ini masyarakat sudah nyaman dengan pemanfaatan hasil produksi yang telah digunakan. Namun, melalui program pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa bersama masyarakat bahu-membahu belajar menemukan dan mencoba cara-cara baru yang sederhana dalam memanfaatkan potensi alam yang dimiliki oleh Pulau Bacan.
Setelah melakukan beberapa teknologi sederhana dalam pengolahan produk pertanian dan perikanan, akhirnya hasil inovasi tersebut berhasil dipamerkan kepada masyarakat dalam bentuk Expo, bertepatan dengan perayaan Hari Keluarga Nasional, Selasa (25/7) lalu yang diresmikan oleh Gubernur Maluku Utara, H. Abdul Gani Kasuba, Lc. didampingi oleh Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba, S.Pd. M.Pd.
Belasan produk pertanian dan perikanan dipamerkan pada kesempatan tersebut. Produk-produk tersebut diantaranya, yakni serundeng ikan, bakso ikan, nugget ikan, minyak goreng kelapa. Selain itu, turut ditampilkan pula VCO,nata decoco, aneka snack olahan pisang, sari buah, hingga manisan buah pala.
Pada kesempatan yang sama, dosen pendamping lapangan (DPL KKN-PPM) unit Bacan Suherman, M.Sc. Ph.D mengatakan bahwa masyarakat begitu antusias atas program KKN yang diselenggarakan. Masyarakat berharap program yang dilaksanakan dapat berlangsung di tahun mendatang. Program ini fokus pada peningkatan kualitas produk olahan pertanian dan perikanan serta membuka jalur pemasaran ke konsumen.
“Harapannya, dengan adanya kegiatan KKN UGM ini, masayarakat Pulau Bacan mampu sejahtera bukan hanya dengan batu bacannnya melainkan dengan pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan yang dimilikinya,”papar Suherman. (Humas UGM/Catur)