Universitas Gadjah Mada, Pemerintah Provinsi DIY, Dinas Sosial dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersama-sama melakukan Monitoring dan Evaluasi KKN PPM UGM. Dalam Monev yang berlangsung di Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Rabu (2/8), Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, staf ahli bidang sosial, budaya dan kemasyarakatan pemerintah provinsi DIY, Drs. Bayu Haryono, M.Si, Staf ahli Bidang Politik dan Pemerintahan Kulon Progo, Jumanto, S.H., dan Kepala Dinas Sosial, Drs. Eka Prayata., berkesempatan melaunching Produk Unggulan berupa “Kopi Suralaya”.
Peluncuran Kopi Suralaya ini merupakan bagian dari sekian banyak program mahasiswa KKN PPM UGM di Kulon Progo yang dikemas dalam tema besar KKN PPM UGM mewujudkan Desa Sejahtera Mandiri. KKN PPM UGM ini merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah Provinsi DIY.
“Ini dalam rangka monitoring KKN UGM, semoga KKN yang telah menjadi program lama UGM bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk percepatan, kemakmuran dan kemajuan masyarakat Indonesia. KKN pun terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, diantaranya pemerintah daerah dan industri atau swasta,” kata Rektor, di Balai Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Rabu (2/8).
Rektor dalam kunjungan monitoring kali ini berpesan agar mahasiswa KKN UGM dalam melaksanakan pembangunan desa harus memegang kuat prinsip-prinsip sustainable development. Nantinya, saat melakukan pembangunan tidak hanya mengedepankan kesejahteraan, namun juga harus mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan.
“Pembangunan itu harus harus ramah lingkungan dan bisa menjamin ketersediaan resources atau sumber-sumber daya alam yang dimiliki masyarakat, agar terus bisa dimanfaatkan tanpa merusaknya,” kata Rektor.
Menurut Rektor, KKN Desa Sejahtera Mandiri merupakan upaya pendekatan dan percepatan penanganan kemiskinan terpadu yang diinisiasi secara bersama-sama antara Perguruan Tinggi, Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah Kulon Progo. Pendekatan ini, diawali pada tahun 2013 yang ditandai dengan adanya MoU yang ditandatangani 15 Perguruan Tinggi dengan Kementerian Sosial dan akan berakhir pada tahun 2019 untuk program ini.
“Untuk periode ini mahasiswa KKN PPM dengan tema Desa Sejahtera Mandiri dengan penyusunan profil desa dan program-program lain yang mendukung pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan penyusunan buku profil maka bisa menjadi media yang mampu memberikan informasi terkait potensi desa agar bisa menarik investor atau pihak-pihak yang mempunyai kesempatan berinvestasi secara bersama-sama dengan masyarakat untuk mengembangkan desa,” ungkapnya.
Staf Ahli Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Pemerintah Provinsi DIY, Drs, Bayu Haryana, M.Si., mewakili Wagub DIY, Sri Paku Alam X, mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Monitoring dan Evaluasi Mahasiswa KKN PPM UGM. Sebab, jika ditemukan penyimpangan atau kelambanan bisa dengan segera dibenahi dan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana maupun targetnya.
“Saya yakin jika monitoring dan evaluasi dilakukan dengan baik, hasilnya juga baik dan menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya,” katanya.
Dengan monitoring dan evaluasi, kata Bayu Haryana, mahasiswa akan mampu mengembangkan kompetensi dan mengaplikasikan disiplin ilmu yang dimiliki dalam memberdayakan masyarakat. Dengan KKN ini pula pada akhirnya memperoleh generatif berupa kecakapan hidup, seperti kemampuan berpikir dan bernalar secara analitik berdsarkan sumber empirik dan realistik.
Jumanto, Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mewakili bupati merasa bersyukur dengan launching profil desa sejahtera mandiri, pameran potensi desa sejahtera mandiri dan launching produk unggulan Kopi Suralaya. Desa Mandiri merupakan salah satu sasaran pembangunan di Kabupaten Kulon Progo, yaitu memberdayakan masyarakat dan memberi peluang pada masyarakat untuk berperan dalam pengelolaan sumberdaya alam.
“Kiprah mahasiswa KKN UGM ini tentu telah mampu membentuk daya dorong dan motivasi yang luar biasa untuk masyarakat agar berpikir kreatif, ulet dan berdaya saing serta berjiwa mandiri yang terwadahi dalam Desa Sejahtera Mandiri,” katanya.
“Kopi Suralaya” yang dilaunching, kata Jumanto, merupakan potensi yang sangat luar biasa karena secara otomatis akan membawa nama baik Kulon Progo dimata nasional hingga mancanegara. Kopi ini dibudidayakan secara tradisional dengan menggunakan pupuk organik sehingga menawarkan cita rasa kopi yang khas.
“Kecamatan Samigaluh memang sangat cocok untuk budidaya kopi. Berada di dataran tinggi sekitar 800 diatas permukaan laut (dpl) membuat tanaman ini mampu tumbuh dan berbuah sempurna,” ungkap Jumanto.
Dalam gelar potensi desa sejahtera mandiri yang berlangsung di halaman Balai Desa Gerbosari, Samigaluh Kulon Progo dipamerkan hasil karya masyarakat bersama mahasiswa KKN berupa produk-produk kerajinan, makanan dan budaya. Gelar potensi diikuti enam unit KKN PPM UGM di Samigaluh, Kulon Progo, yaitu Unit Desa Banjar Arum, Kulur, Hargotirto, Hargowilis, Tuksono dan Desa Gerbosari. (Humas UGM/ Agung;foto: Firsto)