UGM menjalin kerja sama dengan Lembaga Karya Pokhpand (LKP) dan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Kerja sama dilaksanakan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kesepakatan kerja sama ditandai dengan penandatanganan naskah MoU oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., L.L.M., Pimpinan Lembaga Karya Pokphand, Thomas Effendy, dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Drs. Ndara Tangga Kaha. Penandatanganan naskah kerja sama berlangsung Jumat (11/8) bertempat di Ruang Sidang Pimpinan UGM.
Pimpinan Lembaga Karya Pokhpand, Thomas Effendy, menyebutkan kerja sama dilaksanakan dengan pemberian besiswa bagi mahasiswa UGM khususnya dari kalangan keluarga kurang mampu. Pemberian beasiswa kepada mahasiswa UGM ini merupakan rangkaian program yang dilakukan LKP dalam upaya membangun bangsa melalui jalur pendidikan.
“Pada tahun 2017 ini LKP mengalokasikan beasiswa untuk mahasiswa di 12 perguruan tinggi Indonesia. Setiap kampus kita berikan beasiswa bagi 20 mahasiswa yang secara finansial kurang mampu,” tuturnya.
Thomas berharap kerja sama ini kedepan dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk pengembangan kualitas mahasiswa dan perguruan tinggi. Namun demikian, diharapkan nanti mampu mendukung pembangunan bangsa dan negara.
Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Drs. Ndara Tangga Kaha, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Sumba Barat Daya merupakan kabupaten yang tergolong baru sehingga masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satunya terkait kemampuan perencanaan daerah yang masih rendah. Persoalan lain adalah minimnya sumber daya manusia di bidang kesehatan. Selain itu, rendahnya kemampuan SDM dalam mengolah potensi sumber daya alam. Padahal, wilayahnya memiliki potensi besar di sektor pertanian.
“Potensi di sektor pertanian dan peternakan cukup besar. Sayangnya, masih dikerjakan secara tradisional, belum diolah sehingga belum bisa memberikan nilai tambah,” katanya.
Ndara mengatakan daerahnya termasuk dalam wilayah 3T yang masih membutuhkan banyak dukungan pengembangan SDM. Oleh sebab itu, melalui kerja sama dengan UGM ini diharapkan dapat membantu Sumba Barat Daya dalam mengejar ketertinggalan.
Sementara itu, Wakil Rektor Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H.,M.Hum., L.L.M., menyambut baik kerja sama dengan LKP maupun Pemkab Sumba Barat Daya. Pemberian bantuan beasiswa dari LKP sangat membantu UGM. Meskipun saat ini terdapat 15.000 mahasiswa UGM yang menerima beasiswa dari berbagai lembaga, namun jumlah mahasiswa yang masuk dalam golongan kurang mampu jauh lebih besar dari beasiswa yang diterima.
“Kita kesulitan mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu karena kecenderungan pemberi beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. Karenanya, bantuan beasiswa dari LKP ini sangat meringankan UGM,” jelasnya.
Menanggapi kerja sama dengan Pemkab Sumba Barat Daya, Paripurna menyampaikan bahwa UGM memiliki komitmen untuk turut membantu pemerintah dalam membangun bangsa dari wilayah pinggiran. Bahkan, dalam penerimaan mahasiswa baru UGM memberikan prioritas untuk daerah 3T.
“Sumba Barat Daya memiliki beragam potensi yang menjanjikan, dengan peningkatan SDM kita optimis wilayah Bapak bisa maju,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, turut dilaksanakan penandatanganan MoU antara LKP dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM dan Fakultas Peternakan UGM. Adapun kerja sama dilaksanakan dalam pemberian beasiswa universitas LKP. Penandatanganan dilakukan oleh Pimpinan LKP dan Dekan FKH, Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia , dan dekan Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ali Agus, DAA., DEA. (Humas UGM/Ika;foto:Firsto)