Universitas Gadjah Mada melakukan pelepasan secara simbolis kontingen UGM yang akan berlomba di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-30 di Universitas Muslim Indonesia Makassar, sekaligus melepas Gadjah Mada Aerospace Team (GMRT) yang akan berlaga di Jawa Barat. Para kontingen secara simbolis dilepas oleh pimpinan universitas yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi ana, M.Kes., Ph.D. Selain melakukan pelepasan secara simbolis pada kontingen UGM untuk Pimnas dan GMRT, pada acara tersebut juga dilaksanakan penyerahan Piala Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2017, Kontes Robot Terbang 2015 dan 2016, serta pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2017 kepada universitas. Keseluruhan acara tersebut dilakukan pada (21/8) di Balairung, Gedung Pusat UGM.
Tahun ini sebanyak 31 judul PKM dari UGM lolos Pimnas 2017. Jumlah tersebut merupakan yang paling banyak dibanding dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia. “UGM bersama Institut Pertanian Bogor dan Universitas Brawijaya berada diurutan teratas dengan sama-sama mengirimkan 31 tim ke Pimnas 2017,” ujar Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Drs. Senawi, M.P.
Di dua edisi PIMNAS sebelumnya UGM selalu menempati peringkat kedua. PAda edisi ke-30 ini, Senawi optimis tahun ini UGM dapat merebut kembali juara umum yang sudah dua tahun belakangan urung diraih. “Universitas terus menggembleng semangat para kontingen UGM, berbekal segala persiapan yang matang, mudah-mudahan UGM dapat menjadi juara umum tahun ini,” ujar Senawi.
Sementara itu Ika berharap semoga para kontingen UGM belajar bagaimana integritas atau kejujuran itu dikembangkan, sehingga dapat benar-benar berkontribusi kepada masyarakat. Menurut Ika, juara bukan semata-mata menjadi tujuan utama, melainkan tentang integritas itu. “Melalui persoalan, kita berpikir bagaimana meneliti secara sistematis, sampai akhirnya kita dapat mempertahankan ide dan memecahkan persoalan di masyarakat,” ujar Ika. Ia berharap nilai-nilai tersebut dapat diserap sehingga para kontingen dapat menjadi penerus dari generasi-generasi sebelumnya. “Selamat berjuang mempertahankan ide-ide inovatif dan berkontribusi bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” tukas Ika(Catur/Firsto).