Bank Central Asia, Tbk dan Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Naskah kerja sama ditandatangani Direktur PT Bank Central Asia, Tbk, Suwignyo Budiman, dan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, di ruang sidang pimpinan, Jumat (15/9). Dalam kesempatan ini, PT. Bank Central Asia, Tbk secara langsung memberikan bantuan dana 500 juta rupiah untuk beasiswa mahasiswa UGM. Hadir dalam acara tersebut dari PT Bank Central Asia, Cyrillus Harinowo, Presdir PT BCA Syariah, John Kosasi, CSR PT BCA, Inge Setiawati, Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, SH, M.Hum., LL.M, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, ST, M.Sc., Ph.D dan para undangan.
Suwignyo Budiman mengatakan dengan kerja sama yang dilakukan tentu akan membantu untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat di masa depan perubahan dan persaingan akan semakin berat. “Perkembangan teknologi memang luar biasa, dalam satu dua dekade terakhir ini hampir semua industri, termasuk sektor perbankan dan keuangan”, katanya.
Pada kesempatan itu, Suwignyo menuturkan perkembangan bank dalam model bisnis. Semua berubah, bank saat ini tidak lagi sebagai pengumpul dana dan kemudian menyalurkan pada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Bank sebagai finansial intermediate sudah mulai ditinggalkan dan semua bank berusaha keras serta bersaing memberikan solusi dan fasilitas terbaik untuk masyarakat .“Saat ini, sistem pembayaran transaksi keuangan menjadi sarana yang sangat penting untuk bisnis. BCA sebagai bank swasta terbesar di Indonesia memiliki kewajiban dan tanggungjawab sosial untuk ini. Karena itu, BCA turut membantu meningkatkan sumber daya manusia dalam hal teknologi,” katanya.
Suwignyo menandaskan lebih dari 95 persen transasksi saat ini tidak lagi dilakukan di kantor cabang. “Nah, kayaknya bank kedepan arahnya ke perusahaan IT, ini tentu salah satu tantangan kita bagaimana memperhatikan sumber daya manusia untuk dipersiapkan,” tandasnya.
Karena itu, katanya, kerja sama menjadi sangat penting dan strategis, bagaimana kedepan bisa membangun secara bersama, memperbaiki dan saling melengkapi. Paling tidak dalam sarana prasarana. “Dengan begitu mahasiswa-mahasiswa ikut ambil bagian dalam pengembangan teknologi informasi yang semakin lama semakin cepat,” tambahnya.
Rektor UGM, Panut Mulyono, mengucapkan terima kasih pada PT BCA atas bantuan beasiswa sebesar 500 juta rupiah. Bantuan ini sangat membantu kelancaran proses belajar para mahasiswa UGM. “Dari data yang ada sekitar 30 persen mahasiswa UGM termasuk mahasiswa yang kurang mampu dari sisi ekonomi,” kata Rektor. Meski ada beasiswa bidik misi yang ditanggung oleh pemerintah selama 8 semester untuk mahasiswa, namun tetap saja ada beberapa mahasiswa yang tidak bisa lulus tepat waktu untuk bisa menyelesaikan studinya sehingga UGM masih mencarikan dana dari berbagai sumber. Salah satunya, melalui kerja sama dengan mitra.
“Upaya ini untuk menyelamatkan mereka. Harapan kita mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, setelah lulus bisa bekerja di institusi yang baik sehingga bisa membantu keluarga, menyekolahkan adiknya dan lain-lain. Kemudian, secara sosial bisa membantu kondisi masyarakat Indonesia agar semakin membaik,” tuturnya.
Menurut Rektor, PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan bank yang berada terdepan dalam transaksi IT banking. Karena itu, UGM menyambut baik kerja sama dengan PT. BCA di tengah Revolusi Industri 4.0. “Dengan PT Bank Central Asia, para anak didik kita di UGM, seawal mungkin mengenal dengan dunia nyata. Dalam perkembangan informasi teknologi yang sangat maju, di situlah mahasiswa-mahasiswa kita kenalkan sedini mungkin, jadi saat lulus dan masuk ke industri sudah tidak gagap lagi ,”imbuhnya. (Humas UGM / Agung; foto: Bani)