Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementrian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, mengajak mahasiswa bersinergi dengan BUMN untuk membangun negeri.
“Kalau mau membuat pembangunan yang berkelanjutan, dibutuhkan usaha kolektif dari BUMN, pemerintah, dan masyarakat sipil termasuk mahasiswa,” ujar Edwin dalam acara BUMN Hadir di Kampus, Sabtu (28/10) di University Club UGM.
Dalam kesempatan tesebut, Edwin memaparkan peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan dalam penguatan ekonomi nasional. Keberadaan 118 BUMN di tanah air, menurutnya, telah memberikan berbagai kontribusi bagi negara misalnya dalam mendorong konektivitas dan daya saing, memberikan kemudahan akses informasi, serta mewujudkan keadilan sosial dan lingkungan. Meski demikian, masih banyak agenda yang harus dicapai dalam waktu ke depan, dan untuk itu BUMN membutuhkan SDM berkualitas lulusan perguruan tinggi.
“Dalam acara ini kami memberikan pemahaman kepada civitas akademika tentang kondisi perekonomian nasional dan peran strategis BUMN dalam berkontribusi bagi pembangunan nasional, sekaligus menjembatani sinergi BUMN dan Perguruan tinggi sebagai pencetak SDM profesional,” jelasnya.
Selain dengan bekerja di BUMN, sinergi antara mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi juga bisa dijalankan melalui pengembangan usaha kreatif yang menjadi salah satu perhatian dari BUMN. Untuk mendukung hal tersebut, BUMN telah membangun rumah kreatif di 100 Kabupaten yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang ingin berwirausaha.
“Kami memberikan wadah bagi yang memiliki kreatifitas dengan mendirikan rumah kreatif di 100 Kabupaten sebagai jembatan untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas,” ujar Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), Edi Setiyono.
Dengan adanya wadah ini, ia pun mengharapkan agar mahasiswa-mahasiswa dapat menyumbangkan ide-ide kreatif dan inovasi yang sesuai perkembangan zaman untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Saya mendorong mahasiswa UGM melahirkan karya-karya yang menjadi modal kita untuk mengembangkan industri tanah air. Kita ingin riset-riset yang dilakukan di universitas bisa diaktualisasikan sebagai sebuah karya bagi penguatan Indonesia sebagai negara industri baru,” jelasnya.
Pentingnya peran perguruan tinggi dalam pembangunan juga disampaikan oleh Guru Besar Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D. serta Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko Pertamina, Gigih Prakoso Soewarto.
Wihana memaparkan bahwa pakar-pakar UGM telah berkontribusi dalam menghasilkan pemikiran ekonomi kerakyatan atau ekonomi demokratis yang termuat dalam Nawacita menjadi penggerak kemajuan ekonomi. Sementara itu, Gigih menjelaskan bagaimana pengembangan energi baru dan terbarukan di masa mendatang memerlukan dukungan universitas sebagai salah satu mitra strategis BUMN untuk menyiapkan SDM dalam melakukan terobosan, inovasi, teknologi sekaligus menyiapkan inkubator untuk komersialisasi.
“Universitas harus makin giat melakukan berbagai kajian pengembangan potensi energi baru terbarukan dan konversi energi di tanah air, agar mendorong pemanfaatannya sebagai sumber energi di masa depan,” jelas Gigih.
Acara yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mengenalkan kiprah BUMN dan kontribusinya bagi perekonomian nasional serta berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Bagi ratusan mahasiswa yang hadir, acara ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran mengenai tantangan dan strategi pembangunan ke depan.
“Akan ada banyak tantangan dari transformasi ekonomi yang terjadi. Saya harap acara ini bermanfaat bagi mahasiswa kami,” ujar Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng. (Humas UGM/Gloria)