Mahasiswa lulusan Teknik Mesin UGM, Fajar Sidik Abdullah Kelana, berhasil menjadi juara dalam kompetisi proyek ketahanan pangan YOUTH AG SUMMIT 2017 (YAS 2017) di Brussels, Belgia.
“Sangat bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” kata Fajar, Kamis (19/10).
Dalam kompetisi ini, Fajar tergabung dalam Tim Agrikua yang beranggotakan 10 anak muda dari seluruh dunia. Mereka adalah Cassandra Hayward (Kanada), Diana Pamela Rico Campos (El Salvador), Juan Pablo Casadiego Guevara (Colombia), Magnus Lindhart (Denmark), Oleksandr Mazur (Ukraina), Sophie Healy Thow (Irlandia), Risper Njagi (Kenya), Ritchie Raphael (Tanzania), dan Apoorva Valli Shankar (India).
Ide dan proyek yang mereka usung adalah sebuah platform daring profesional yang mereka beri nama AGRIKUA untuk melakukan kampanye agenda Sustainable Development Goals yang kelima, yaitu kesetaraan gender, dalam bidang pertanian.
“Pilot project akan dilakukan di negara Kenya dengan target perempuan-perempuan muda di Kenya untuk turut berperan aktif dalam bidang pertanian dan menjadi agen yang menangani krisis pangan dunia,” imbuhnya.
Berkat proyek ini, Tim Agrikua pun berhasil meraih predikat juara pertama mengalahkan 9 tim lain dari berbagai negara di dunia. Atas kemenangan tersebut, mereka menerima bantuan dana sebesar €10000 serta kesempatan berkunjungan ke Jerman untuk mendapatkan pelatihan di Bayer CropScience International dan menjalankan proyek Agrikua.
Fajar menyampaikan bahwa perjalanannya menjadi delegasi dari Indonesia di ajang YOUTH AG SUMMIT 2017 ini terbilang cukup panjang. Di ajang yang diadakan oleh Bayer CropScience International tersebut, ia menulis esai tentang penelitiannya di UGM, yakni MINO Microbubble Technology yang dikombinasikan dengan sistem pertanian Minapadi.
“Dengan proyek dan esai ini saya berhasil terpilih menjadi delegasi Indonesia dan terseleksi dari 1.200 proyek dan esai dari seluruh dunia,” katanya.
Selain Fajar, ada dua pemuda yang juga menjadi delegasi Indonesia dalam YAS 2017, yakni Andy Alamsyah dari Universitas Jenderal Soedirman serta Ferry Fernando dari Universitas Indonesia. Fajar menambahkan, keberhasilannya di ajang ini tidak lepas dari bimbingan mentor-mentor dari Bayer CropScience Indonesia, Maria Magdalena Pakpahan dan Andi Dwi Mandasari, serta para dosen pembimbing di UGM. (Humas UGM/Gloria)