Kontingen UGM berhasil menyapu bersih kejuaraan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di ajang Diponegoro Law Fair (DLF) 2017. Diponegoro Law Fair diadakan oleh Mahkamah Konstitusi bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang berlangsung selama tiga hari, 27-29 Oktober 2017 di Semarang.
Dalam DLF yang mengusung tema besar “Revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan Bernegara, sebagai wujud membangun kader-kader pemimpin bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila”, Tim mahasiswa UGM berhasil meraih Juara I, II dan III. Tim LKTI UGM berhasil menyisihkan finalis dari UPH, UB, Unpar, UIN Syarif Hidayatullah, dan 3 tim dari UI.
DLF 2017 merupakan ajang kompetisi terbesar mahasiswa Fakultas Hukum. Lomba ini diikuti 31 kontingen yang mewakili seluruh Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia.
Kontingen LKTI UGM yang berhasil meraih Juara I adalah Tim Anthony Eden yang diketuai oleh Muhammad Jibril, dengan beranggotakan Arvel Mulia Pratama dan Jinan Raidangi. Tim yang dibimbing dosen Rafael Edi Bosko, S.H., MIL., mengambil judul karya tulis “Revitalisasi Nilai Keadilan Sosial dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Indonesia melalui Polymerized Compensation System”.
“Tim kami mencoba memberi solusi terhadap permasalahan mendasar dari pengadaan tanah yakni persoalan nilai ganti kerugian. Sebab, jika melihat fakta yang ada masih banyak aksi penolakan masyarakat di berbagai proyek di negeri ini. Bagi mereka besaran nilai ganti kerugian yang ada belum memenuhi kriteria layak dan adil,” ujar Muhammad Jibril, di Kampus UGM, Selasa (31/10).
Sementara itu, juara II diraih Tim Denis Healey yang beranggotakan Septilia Mahardika dan Rr Puspita Narastiti Aprilina Hajj, dengan dosen pembimbing Sartika Intaning Pradhani, S.H., M.H. Tim ini mengambil judul karya tulis “Konsep Ganti Kerugian Terpadu Berbasis Mutual Consent dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum pada Tanah Ulayat”. Sedangkan juara III diraih oleh Tim Petra Kelly dengan Ketua Glinggang Hima Pradana dan beranggotakan Wahida Sophie Hidayanti dan Widhia Kusuma. Dibimbing dosen Muhammad Fatahillah Akbar, S.H., LL.M, Tim Petra Kelly mengambil judul karya tulis “Rekonseptualisasi Peran Tim Pengawas Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat melalui Intergovernmental Institutions Partnership sebagai Rekognisi Nilai Toleransi Kebebasan Beragama”. (Humas UGM/ Agung)