Academy Professorship Indonesia (API) untuk pertama kali memberikan gelar Akademi Profesor kepada staf pengajar Jurusan Anthropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia MA Yunita Triwardani Winarto PhD, di Balai Senat UGM, Rabu, (21/2). Pemberian gelar dalam rangka peluncuran Program Academy Proffesorship Indonesia ini, ditandai penyerahan Award dari The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof Jos van der Meer (Wakil Presiden KNAW) dan Prof Bambang Hidayat (Presiden AIPI) dan diterima MA Yunita Triwardani Winarto PhD, disaksikan Rektor UGM Prof Dr Sofian Effendi.
Ini merupakan inisiatif The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), bahwa melalui program API, jabatan Akademi Profesor diberikan kepada universitas-universitas di Indonesia. Gelar ini secara bergilir (rotating professorship) akan diberikan kepada ilmuwan-ilmuwan terkemuka di Indonesia.
Program API ini, didanai oleh KNAW dan AIPI serta universitas pelaksana program (Host University). Selain memperkuat kedudukan ilmu-ilmu pengetahuan dan kesenian di Indonesia, program API bertujuan untuk menunjang penguatan keingintahuan ilmiah dan budaya akademis, serta menjamin terwujudnya kesadaran masyarakat luas tentang arti penting ilmu pengetahuan bagi bangsa Indonesia.
Sebagai langkah awal, API memberikan gelarnya kepada ilmuwan di bidang ilmu-ilmu social dan humaniora. Jika dinilai berhasil, KNAW dan AIPI akan memperluas program ini untuk bidang ilmu-ilmu alam dan hayati. Untuk yang perdana, UGM ditunjuk sebagai universitas pelaksana program.
Dalam program API, penerima anugerah gelar diberi kesempatan untuk mengabdikan waktunya selama 3 – 5 tahun sebagai karir akademis, yaitu guna melakukan kegiatan mengajar dan penelitian ilmiah. hal ini diharapkan berdampak positif bagi penguatan ilmu pengetahuan di bidang keahliannya. Sebagai professor akademi diharapkan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah. Penerima professor akademi ini, wajib mengunjungi universitas-universitas di Indonesia sebagai dosen tamu untuk memberikan kuliah umum. Pengangkatan professor akademi ini berjangka waktu tiga tahun, jika penilaian memuaskan maka akan diperpanjang selama 2 tahun.
Oleh karena itu, setelah melalui proses seleksi cermat dan seksama oleh KNAW dan AIPI, terpilih MA Yunita Triwardani Winarto PhD sebagai professor akademi perdana. Dan dalam kesempatan ini, Dr Yunita Winarto menyampaikan pidato pengangkatan berjudul “Menuju Paradigma Baru Pembangunan di Indonesia? Peranan Ilmuwan Sosial dan Humanioraâ€.
Staf pengajar Jurusan Anthropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia ini, dinilai telah melaksanakan penelitian tentang perjuangan dan kreativitas petani dalam upaya memperoleh kemandirian dan kesejahteraan serta mempertangguh lingkungan hidupnya dalam konteks pembangunan dan globalisasi masa kini. Dirinya mencermati dialektika berbagai ranah pengetahuan dalam diri petani melalui respon petani terhadap berbagai masalah dan introduksi informasi.
“Setelah melalui persaingan yang sangat ketat, Dr Yunita Winarto dari Universitas Indonesia telah terpilih sebagai akademi professor yang pertama, untuk ditempatkan di lembaga pertama yang mendapat kehormatan, yaitu di Universitas Gadjah Mada. Untuk itu sebagai pimpinan Universitas Gadjah Mada, saya merasa bangga atas penunjukkan UGM sebagai tempat pemberian gelar Akademi Profesor ini. Sebagai tuan rumah saya mengucapkan selamat datang kepada Dr Yunita Winarto. Dia adalah orang pertama Indonesia yang menduduki jabatan ini. Dr Yunita Winarto tentu tidak akan merasa kesepian di UGM, karena di sini banyak teman-teman yang memiliki perhatian sama di bidang lingkungan,†ujar Prof Sofian Effendi dalam sambutannya. (Humas UGM).