Rektor UGM dan President Gangneung-Wonju National University (GNU) Korea menandatangani nota kesepahaman dalam bidang pertukaran akademik, Selasa (5/12) di Gedung Pusat UGM.
Kolaborasi antara kedua institusi akan diwujudkan dalam beberapa kegiatan, seperti pertukaran pelajar, dosen, dan karyawan atau peneliti serta kerja sama penelitian, pertukaran informasi, materi, publikasi riset dan akademik maupun kepakaran. Selain itu, kedua institusi juga membuka peluang untuk mengadakan konferensi, seminar, atau simposium bersama.
“Atas nama UGM saya mengucapkan selamat datang kepada rektor dan delegasi dari Gangneung-Wonju National University, serta ucapan terima kasih atas inisiasi kerja sama ini,” ujar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng dalam sambutannya.
Panut menuturkan, mahasiswa dan dosen UGM memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan studi ke luar negeri, termasuk ke Korea. Korea Selatan, ujarnya, menjadi salah satu negara yang banyak dituju oleh sivitas akademika UGM. Oleh karena itu, ia menyambut baik inisiatif dari GNU yang telah bersedia untuk menerima mahasiswa dan dosen dari UGM.
“Tentu kami akan sangat senang hati jika Rektor GNU mau menerima dan membantu mahasiswa serta dosen kami yang akan belajar ke sana,” imbuhnya.
Usai menyampaikan hal tersebut, Panut juga menyampaikan undangan bagi mahasiswa GNU untuk datang berkunjung ke UGM baik untuk mengikuti program pertukaran, double degree, atau studi lanjut dalam bidang-bidang yang diminati. Tidak hanya itu, ia juga mengundang para dosen GNU untuk melakukan penelitian bersama atau mengadakan kuliah umum di UGM.
“Semoga kerja sama ini bermanfaat untuk kita semua sehingga bisa memajukan GNU maupun UGM, dan nantinya akan membuahkan hasil melalui beragam aktivitas bermanfaat yang dilaksanakan,” kata Rektor UGM.
Senada dengan hal tersebut, President GNU, Prof. Ban Seon Seop, Ph.D., menuturkan rasa sukacita bisa mengunjungi UGM dan melihat secara langsung bagaimana suasana kampus serta kegiatan perkuliahan di UGM.
“Sebelumnya saya sudah mendengar bahwa UGM adalah sekolah favorit di Indonesia, tapi setelah mengunjungi saya baru benar-benar bisa merasakan hal itu, baik dari luas universitasnya maupun dari jumlah mahasiswanya yang cukup banyak,” ujar Prof. Ban.
Ia menambahkan, sama halnya dengan UGM, mahasiswa dan dosen dari GNU pun memiliki minat yang tinggi untuk belajar di UGM melalui program pertukaran. Pihak GNU pun akan menyambut baik tamu dari UGM yang hendak melakukan studi di kampusnya.
“Saya sebagai rektor menjanjikan bahwa mahasiswa dari UGM yang studi di GNU akan kami berikan fasilitas yang terbaik,” ujarnya.
Berbicara mengenai lingkup dari kerja sama ini, ia berharap agar kerja sama yang baru diinisiasi ini dapat dijalankan tidak hanya salam satu atau dua bidang studi tertentu, tetapi juga mencakup bidang-bidang strategis lain, seperti pertanian, ekonomi, teknologi pangan, dan lainnya.
“Saya harap kerja sama dalam berbagai bidang ini bisa dijalankan dengan adanya komunikasi lebih lanjut di antara para profesor dari UGM serta GNU,” imbuh Ban. (Humas UGM/Gloria; Foto: Bani)