Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang, Agustina Nurul Hidayati, berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Teknik UGM.
Predikat doktor diterimanya setelah berhasil mempertahankan disertasi pelajaran Kesadaran Transendental Pembentukan Ruang Suku Dayak Perbatasan Antar Negara di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (26/1) di hadapan dewan penguji.
Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa kawatan (Kelompok) Dan tembawang (Lahan yang dimiliki community adat) menjadi aspek transeden pembentuk ruang masyarakat Dayak di kawasan perbatasan antar negara di Kecamatan Entikong.
Agustina mengatakan teori Kawatan-Tembawang semakin memperkaya Teori perencanaan pada teori bentukan ruang tradisional di Indonesia. Teori tersebut terbentuk karena adanya proses yang timbul akibat adanya interaksi warga Dayak dengan lingkungan dan proses warga Dayak merubah lingkungannya.
Dalam kesempatan tersebut, Agustina juga menyampaikan masukan dalam pengembangan kawasan, bertempat tinggal di lingkungan pengalihan fungsi lahan diinginkannya kawatan dan tetap dipertahankan tembawang sebagai pengikat kawasan sekitar di Entikong. Dalam perencanaan normatif, tembawang dapat difungsikan sebagai hutan lindung dan peraturan plasma nutfah pada perencanaan tata ruang kabupaten. (Humas UGM / Ika)