Perkembangan teknologi kedirgantaraan yang begitu pesat sekarang ini menuntut pihak-pihak yang berkompeten, untuk terus melakukan berbagai kajian dan riset mengingat kajian tentang iptek kedirgantaraan tidak mungkin dilakukan secara mandiri maka diperlukan langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama.
Demikian Pernyataan Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Erry Biatmoko dalam sambutan acara penandatanganan kerjasama antara Fakultas Teknik UGM dengan Akademi Angkatan Udara dan Dislitbang TNI AU. Penandatanganan ini diikuti dengan Seminar Nasional Prospek Pemanfaatan Natural Fiber Composite dan Smart Material bagi Pertahanan dan Kemananan Negara, Kamis (22/3) di Ruang Sidang II KPTU Fakultas Teknik UGM.
“AAU dan Fakultas teknik UGM sebagai pihak yang berkompeten di bidang ini perlu melakukan sinergi secara positif, baik yang menyangkut peningkatan kualitas sumber daya manusisa, fasilitas pendidikan, sarana dan pra sarana, atau yang menyangkut sistem pendidikan, “ ujar Erry Biatmoko.
Kata Erry, MOU ini merupakan bentuk konkrit komitmen bersama antara AAU dan UGM dalam menjawab tuntutan perkembangan teknologi kedirgantaraan. “Melalui MOU ini saya berharap, upaya kita melakukan sinergi dalam pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang kedirgantaraan kedepan dapat ditingkatkan,†jelasnya.
Erry menambahkan, peningkatan kemampuan tenaga pendidik kedua belah pihak saling bertukar informasi dan saling membantu serta memanfaatkan fasilitas pendidikan dan laboratorium terkait guna meningkatkan kualiatas hasil didik dalam hal penguasaan teknologi kedirgantaraan.
Sedangkan Prof. Dr. Ir Indarto, DEA yang mewakili UGM dalam penndatanganan kerjasama ini mengungkapkan bahwa kerjasama ini akan sangat membantu dalam terciptanya ide dan karya baru yang bermanfaat bagi pertahanan Negara yang memerlukan sinergi kompenen bangsa antara lembaga penelitian dan konsumen pengguna yakni TNI.
“Fakultas teknik sebelumnya sudah diberi kesempatan membuat terowongan angin (wind tunnel) sejenis alat dalam aerodinamika yang dibuat dan disempurnakan oleh Ir. Sutrisno, MSME dari jurusan teknik mesin yang sudah dipakai oleh TNI AU. Alat ini diangggap lebih bagus dari buatan Inggris karena karena turbolensinya yang sangat rendah,†kata Indarto
Indarto juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Dislitbang TNI AU, Marsekal Pertama TNI Nasional Suprodjo yang sudah memberikan kesempatan kepada peneliti UGM dalam melakukan penelitian Prototipe Panel komposit tahan peluru dari bahan penguat serat rami (Boehmeria nivea) sebagai serat alam yang dapat digunakan dalam pengembangan produk militer. (Humas UGM)