Dikatakan Prof Dr Siti Ismiyati Jenie SH CN, bahwa persyaratan akademik untuk jabatan Guru Besar memang penting bagi pelaksanaan tugas-tugasnya, meski hal itu bukanlah segala-galanya. “Bahwa seorang guru besar perlu memiliki sikap kepemimpinan yang mantap, berwawasan luas, arif dan bijaksana, memiliki kedewasaan bersikap serta kemampuan bekerjasama sehingga dapat menjadi suri tauladan bagi segenap civitas akademika,†ungkap Siti Ismiyati mengutip pendapat Prof Boma Wikantyoso, saat diperkenalkan sebagai Guru Besar Baru UGM bersama Prof Dr Ir Suharyono (Fakultas Peternakan) dan Prof Dr Kaelan (Fakultas Filsafat), belum lama ini di Balai Senat UGM.
“Persyaratan ini menurut hemat kami sangat sulit dipenuhi, bahkan dapat dikatakan tidak mungkin dipenuhi dengan usaha sendiri. Untuk itu kami masih harus banyak belajar pada guru besar senior kami. Selain itu, diperlukan interaksi serta kerjasama intens dengan sejawat sesama guru besar dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini tentu bisa kami peroleh melalui keanggotaan dalam Majelis Guru Besar UGM,†tambah staf pengajar Fakultas Hukum UGM ini.
Dihadapan Ketua, Sekretaris dan anggota MGB UGM, Prof Siti Ismiyati dalam sambutannya mengakui, bahwa bagi seorang guru besar yang bertugas untuk mengembangkan bidang keilmuan yang digelutinya secara optimal, maka diperlukan kemampuan akademik tinggi. Oleh karena itu, persyaratan pencapaian angka kredit tertentu di bidang pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat ditetapkan sebagai tolok ukur bagi pencapaian kemampuan akademik tersebut.
“Dengan kerja keras dan usaha yang tak kenal lelah serta didukung bantuan pihak fakultas dan universitas dalam pengajuannya di Depdiknas, akhirnya kami berhasil memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu pulalah pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk memegang jabatan fungsional akademik tertinggi ini,†tandas Prof Siti Ismiyati dalam sambutannya, sekaligus mewakili Prof Suharyo dan Prof Kaelan. (Humas UGM).