Dalam usianya yang dua tahun, program S-2 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada ingin memberikan sumbangsih pengamatannya atas dunia penyiaran di Indonesia. Sumbangsih riil diberikan melalui penyelenggaraan seminar “menguji Kinerja KPI/KPIDâ€, yang akan dilaksanakan pada hari Kamis 1 Februari 2007 di ruang seminar Fisipol UGM, jam 08.30 s.d 13.00 WIB.
Seminar yang akan dihadiri para pengamat media, praktisi dan mahasiswa ini, selain untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja keberadaan KPI dan KPID selama tiga tahun terakhir dalam membangun dan mewarnai dunia penyiaran di Indonesia, seminar ini bertujuan pula untuk mengetahui sejumlah keberhasilan dan kegagalan serta hambatan KPI dan KPID dalam menjalankan tugas dan perannya, serta mendapatkan pemikiran positif dan ilmiah untuk kemajuan dunia penyiaran Indonesia.
Sebagaimana dikatakan Wisnu Martha Adiputra SIP MSi, bahwa demokratisasi politik nasional sejak tahun 1998 membawa perubahan signifikan pada dunia penyiaran di Indonesia. Maraknya institusi media penyiaran di tingkat lokal maupun nasional dan beragamnya program acara televisi dan radio adalah indikator perkembangan ini.
“Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 diharapkan bisa menjadi koridor bagi perkembangan penyiaran dalam mendukung demokrasi. Salah satu implementasinya adalah dengan didirikannya KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) tingkat pusat dan daerah,†ujar Wisnu Martha.
Tiga tahun keberadaan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), kata Wisnu, perlu dicermati secara mendalam. Kata dia, terdapat beberapa alasan mengapa kita perlu mencermati KPI/KPID, pertama, KPI dan KPID hadir secara nyata dan bekerja, namun kiprahnya sering kali dipertanyakan. Kedua, peran KPI/KPID dalam menciptakan iklim penyiaran yang dapat mencerdaskan masyarakat dalam bermedia tentu telah mencatatkan sejumlah keberhasilan dan kegagalan.
“Indepedensi serta daya kerja KPI dan KPID seringkali disoal saat sejumlah hambatan muncul dan menghalangi tujuan ideal yang ingin mereka capai. Selain itu, memasuki tahun-tahun selanjutnya, KPI dan KPID harus berbenah, diantaranya denga melakukan rekruitmen atas basis profesional, komitmen serta kredibilitas anggota,†tambah Wisnu.
Sejumlah pembicara direncanakan hadir dalam seminar ini, antara lainZaenal A.Suryokusumi dari MPPI, Dr. Phil Hermin Indah Wahyuni, M.Si dari Jurusan Ilmu komunikasi Fisipol-UGM, A. Darmanto dari MPM dan Ki Gunawan dari KPID Yogyakarta. Bertindak selaku moderator Drs. I Gusti Ngurah Putra, MA dan Heru Purwadi. (Humas UGM)