Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama dengan 4 kabupaten. Keempat kabupaten tersebut, yaitu Kabupaten Kuantan Sengingi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Cilacap.
Penandatanganan kesepahaman berlangsung di ruang Multimedia UGM, Kamis (22/2). Kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dan Bupati Kuantan Sengingi Riau, Drs. H. Mursini, M.Si, Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Robby Nahliansyah, Asisten 1 Kabupaten Wakatobi, Rusdin, S.H., M.Si serta Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Cilacap, Drs. Dian Setyabudi, M.M.
“Terimakasih untuk MoU yang telah ditandatangani bersama. Ini wujud kedekatan dan persaudaraan kita untuk bekerjasama guna mendapatkan manfaat bagi kita semua,” ujar Rektor.
Rektor berharap kerja sama dengan 4 kabupaten bukan sebagai acara seremonial dan naskahnya menjadi naskah yang tidur dan tidak ada tindak lanjutnya. Namun, dari kerja sama ini muncul kegiatan riil yang bisa mengembangkan daerah, baik di bidang pariwisata, pemanfaatan sumber daya alam, peningkatan kapasitas SDM, tata kelola pemerintahan, penelitian, situs-situs kuno, bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya.
Harapan lainnya, dari kegiatan-kegiatan bersama ini tidak sebatas hanya melibatkan mahasiswa KKN saja, namun memungkinkan membuka kajian-kajian yang dilakukan oleh para pakar atau para dosen karena UGM merupakan perguruan tinggi yang selalu memberi perhatian pada persoalan-persoalan kerakyatan, NKRI dan Pancasila dengan terus ikut melibatkan diri dalam menangani persoalan-persoalan di daerah.
“Meskipun nanti dalam praktik melibatkan mahasiswa-mahasiswa. Kami, sebagai universitas tua selalu fokus memajukan daerah karena Indonesia sangat luas sekali wilayahnya,” imbuh Rektor.
Bupati Kuantan Sengingi Riau, Drs. H. Mursini, M.Si., memberi apresiasi tinggi pada UGM untuk kerja sama saling menguntungkan ini. Dengan kerja sama ini ia berharap bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Kuantan Sengingi, Riau di masa mendatang.
Mursini mengaku Kabupaten Kuantan Sengingi Propinsi Riau memiliki potensi di sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan dan tanaman pangan. Demikian pula sumber daya alam di sektor pertambangan dan pariwisata yang hingga kini belum dikelola dengan baik.
“Karena itu, dengan visi misi terwujudnya Kabupaten Kuantan Sengingi yang unggul, sejahtera dan agamis di Propinsi Riau di tahun 202, kita mengharapkan ada pengembangan pusat-pusat penelitian dan kajian dengan banyak perguruan tinggi, terutama UGM. Dengan tranfer teknologi dan informasi dari pihak UGM, kita berharap bisa meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam untuk Kabupaten Kuantan Sengingi yang unggul dalam segala aspek,” katanya
Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Robby Nahliansyah, mengungkapkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki laut paling luas untuk skala propinsi Jambi. Tercatat daerah ini memiliki panjang garis pantai 191 km.
Hanya saja, kabupaten ini memiliki permasalahan dengan kondisi geografis yang menantang dan sangat berat untuk pengembangan infrastruktur karena sebagian besar wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah gambut.
“Saya kira untuk melakukan pembangunan di tengah gambut bukan persoalan mudah, dan bicara ekonomi masyarakat hingga hari ini tetap bergantung pada sektor perkebunan dan pertanian,” katanya.
Robby Nahliansyah mengatakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki Situs Prahu Kuno. Situs ini hingga sekarang belum pernah dilakukan penelitian sehingga belum banyak keterangan atau informasi terkait situs ini dan ini akan kita tindaklanjuti kerja samanya nanti.
“Kita berharap ada tindak lanjut dari kerja sama ini. Dulu juga pernah ada kerja sama di bidang pendidikan dengan D3 Peternakan UGM, kami berkeinginan jika ini masih ada mohon dikawal bersama untuk ditindak lanjuti,” katanya.
Asisten 1 Kabupaten Wakatobi, Rusdin, S.H., M.Si., mengatakan Universitas Gadjah Mada adalah impian anak-anak Kabupaten Wakatobi untuk melanjutkan studi. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Wakatobi sangat berharap suatu saat nanti anak-anak Wakatobi bisa kuliah di UGM.
Rusdin memaparkan Wakatobi merupakan pemekaran dari Buton di Sulawesi Tenggara di tahun 2004. Wilayah Wakatobi unik, luas wilayah sama dengan luas tanah konservasi dengan 30 persen daratan dan selebihnya laut.
“Ada dua potensi, yaitu kelautan dan pariwisata, dan Kabupaten Wakatobi saat ini masuk top 10 destinasi nasional. Hanya saja hambatannya soal sumber daya manusia,” paparnya.
Harapan yang sama disampaikan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Cilacap, Drs. Dian Setyabudi, M.M. Cilacap merupakan Kabupaten terluas di Jawa Tengah 225, 36,68 ribu hektare dan jumlah penduduk mencapai 1,8 juta.
Dian Setyabudi menyatakan pemerintah Kabupaten Cilacap sangat menanti sentuhan pengabdian yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa UGM melalui kegiatan KKN karena banyak hal yang bisa dilakukan untuk Cilacap, baik dalam pemberdayaan masyarakat, menurunkan angka kemiskinan maupun membantu mereka yang kurang mampu untuk dilatih agar mandiri.
“Kerja sama ini bagi Kabupaten Cilacap memasuki tahun keempat dan kami merasakan besar manfaatnya. Angka kemiskinan masih tinggi di Cilacap yaitu 13,94 persen. Oleh karena itu, kami menunggu kedatangan UGM bisa membantu masyarakat di Cilacap, sebab visi misi kami adalah sejahtera secara merata,” ucap Dian Setyabudi. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)