Mahasiswa UGM kembali meraih prestasi membanggakan. Prestasi kali ini diraih dalam kompetisi 10th Chemical Product Design Competition, Process Engineering and Energy Days Universitas Indonesia (CPDC PGD UI) tahun 2018.
Tim BUMDest UGM yang terdiri dari Muhammad Hafish Mahdi, Jonathan Kent Sorensen, Natali Gupita Abhirama, Yohanes Susanto (Teknik Kimia 2015), dan Albertus Alphero Tangkilisan (Teknik Kimia 2016) berhasil menjadi juara I dalam kompetisi tersebut, setelah mengungguli sembilan tim finalis lain. Kompetisi rancang produk kimia tingkat internasional yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, berlangsung di Kampus Depok, selama tiga hari, 15-17 Maret 2018.
“Ide produk yang kami kompetisikan berawal dari pengamatan kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida,” ujar Jonathan Kent Sorensen di Kampus UGM, Senin (19/3).
Jonathan menjelaskan hal yang menarik perhatian dari BUMDest dalam mengembangkan produk ini adalah fakta bahwa petani harus menyemprot pestisida jauh lebih sering saat musim hujan karena pestisida pada umumnya mudah sekali terbawa air hujan. Selain itu, petani pada umumnya juga memiliki tingkat kesadaran yang rendah akan keselamatan kerja misalnya mencampur pestisida tanpa menggunakan sarung tangan dan masker.
“Kebiasaan-kebiasaan inilah yang menyebabkan banyak petani terkena penyakit saraf setelah jangka waktu yang lama,” jelasnya.
Natali Gupita Abhirama menambahkan pestisida hasil penelitian BUMDest yang diberi nama CountrySide (Controlled-Release Eugenol Citral Rainfast Pesticide) berbahan alami. CountrySide mengambil bahan-bahan dasar minyak daun cengkeh dan minyak sereh.
Bahan-bahan tersebut, menurut Natali, tidak beracun dan relatif aman dibanding bahan aktif pestisida pada umumnya. CountrySide juga dua kali lebih kental dibanding pestisida pada umumnya sehingga lebih sulit terbawa air hujan.
Sementara itu, Muhammad Hafish Mahdi menyatakan konsep produksi dan pemasaran BUMDest masih bersifat lokal. Dengan memberi perhatian dan mengembangkan potensi daerah yang ada serta melibatkan Badan Usaha Milik Desa dalam usaha ini menjadi daya tarik seluruh anggota tim juri.
“Hal ini disebabkan konsep ini adalah yang pertama dan satu-satunya dalam kompetisi itu,” ungkap Hafish.
Yohanes Susanto berharap produk yang mendapat bimbingan dari dosen Departemen Teknik Kimia UGM, Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., dapat membantu petani. Dengan begitu, BUMDest sebagai produk pestisida organik yang telah melalui uji awal laboratorium dapat digunakan dan diuji untuk skala yang lebih besar.
“Dapat pula dilakukan variasi jenis hama karena kebetulan kami baru mengujinya pada satu jenis hama,” tutur Yohanes.
Selain BUMDest, ada empat tim lain dari UGM yang turut bertanding dalam kompetisi ini. Salah satunya adalah Tim Gama Struvite yang berhasil meraih juara ketiga. (Humas UGM/ Agung)