Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) menjalin kerja sama dengan 7 perguruan tinggi di wilayah Jawa. Ketujuh perguruan tinggi tersebut Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Diponegoro dan Universitas Brawijaya.
Penandatanganan kerja sama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan Ketua STIK-PTIK, Irjend Pol Dr. R. Sigid Tri Hardjanto, S.H, M.Si., dengan masing-masing perwakilan perguruan tinggi dengan perwakilan Polda tempat Universitas/ Pergruan Tinggi berada. Untuk UGM diwakili Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., dan Kapolda DIY, Brigjen. Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si.
Ketua STIK-PTIK, Irjend. Pol. Dr. R. Sigid Tri Hardjanto, S.H, M.Si., mengatakan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ini merupakan tindak lanjut atau implementasi dari MoU yang pernah dilaksanakan Mabes Polri dengan beberapa universitas beberapa waktu lalu. Kerja sama ini selaras dengan program kerja Kapolri yang berkeinginan membentuk Polri profesional, modern dan terpercaya.
“Kita semua berharap kerja sama ini tidak berakhir di ruangan ini, tidak sebatas seremonial yang kita laksanakan, tetapi bisa betul-betul bisa dirasakan apa akting dari PKS (Perjanjian Kerja Sama) itu,” katanya di Balai Senat UGM, Jumat (20/4).
Sigid Tri Hardjanto berharap dari kerja sama ini dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas akademik calon mahasiswa PTIK yang sedang bertugas kewilayahan. Selain itu, dapat meningkatkan kulitas akademik dalam dasar-dasar ilmu administrasi, manajemen, ilmu sosial dan ilmu hukum.
“Disamping itu, masing-masing dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah sosial yang terkait dengan tugas-tugas kepolisian sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing,” katanya.
Wakil ketua STIK-PTIK, Brigjen. Poll. Yudiawan R., menambahkan dengan kerja sama tujuh perguruan tinggi ini maka STIK-PTIK telah melakukan sebanyak 20 kerja sama dengan universitas/ perguruan tinggi di wilayah Sumatra, wilayah Bali dan Nusa Tenggara dan Wilayah Jawa. Untuk wilayah Sumatra, meliputi Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Muhammadiyah Medan, Universitas Negeri Riau, Universitas Putra Batam Kepri, Universitas Negeri Lampung, Universitas Negeri Jambi, Universitas Andalas Padang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Bengkulu, dan Wilayah Bali dan Nusa Tenggara antara lain Universitas Udayana Bali, Universitas Mataram NTB dan Universitas Nusa Cendana NTT.
Kapolda DIY, Brigjen. Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si., mewakili beberapa Polda yang hadir mengungkapkan kerja sama ini menjadi penting karena anggota Polri yang akan kuliah di STIK- PTIK sebelumnya akan mendapatkan wawasan yang lebih menyeluruh dan lebih luas dari pengampunya dimasing-masing daerah, termasuk di Yogyakarta melalui UGM.
“Artinya kedekatan polisi dengan masyarakat sesuatu yang tidak bisa dihalang-halangi, kedekatan polisi dengan masyarakat adalah sesuatu yang terpenting dalam pelaksanaan tugas-tugas Polri,” ungkapnya.
Sedemikian pentingnya kedekatan polisi dengan masyarakat maka para polisi harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang cukup. Salah satunya adalah terkait dengan pengetahuan akademik.
“Kerja sama ini menunjukkan visi dari STIK/ PTIK luar biasa pintar, artinya sebelum dididik di STIK/ PTIK, mereka dibiarkan belajar dululah apa yang ada di kewilayahan. Misalnya untuk yang tugas di Jogja, nyari-nyari di perpustakaan UGM, datengi guru-guru besar yang ada di UGM,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan dengan kerja sama ini nantinya bisa betul-betul diisi dengan kegiatan-kegiatan riil yang bisa menguatkan bersama. Dengan begitu maka polisi dan masyarakat akademik kampus bisa lebih lebih berperan dalam melakukan pembangunan di Indonesia.
“Saat ini permasalahan dan urusan di masyarakat sangat kompleks, pemerintah juga mencanangkan kemajuan Indonesia ini dapat diraih dengan cara-cara yang luar biasa sehingga bisa diraih lebih cepat lagi,” katanya.
Rektor mengakui universitas-universitas dan PTIK bekerja pada titik dan ranah yang sama, yaitu mendidik generasi muda. Universitas berjalan pada ranah ilmu umum, ilmu-ilmu aplikasi di bidang scientek, sains teknologi, budaya, sementara PTIK pada ilmu-ilmu lebih khusus yaitu pekerjaan-pekerjaan terkait dengan pengamanan dan pelayanan pada masyarakat.
“Tentu bila semua ini disinergikan akan memberikan impak yang menjadi lebih kuat lagi. Kita saling menguatkan potensi kita masing-masing. Dengan PKS ini semoga bisa saling mengisi dan saling memberi sehingga kita semua bisa berjalan lebih kuat lagi,”tuturnya. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)