Keluarga Mahasiswa Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM sukses mengadakan Seminar Nasional bertajuk “Suistainable energy, Optimasi Keberagaman Potensi Energi berkelanjutan di Indonesia, Sabtu (21/4) di Grha Sabha Pramana. Seminar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Engineering Physics For Environmental Inovation (EPSILON) 2018. Hadir dalam seminar tersebut beberapa narasumber ahli, di antaranya Dr. Ir. Tumiran, M.Eng (Anggota Dewan Energi Nasional), Nizhar Marizi, S.T. M.Si, Ph.D. (Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Konservasi Energi Bappenas), Ahmad Agus Setiawan, Ph.D. (Dosen Fakultas Teknik UGM), dan M. Yudho Budi Satria (Koordinator Wilayah Koalisi Pemuda Hijau Indonesia Yogyakarta).
Tumiran menjelaskan ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan permintaan energi. Dijelaskan oleh Tumiran beberapa faktor tersebut, di antaranya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan populasi. Selain itu, Tumiran juga menyebutkan bahwa pertumbuhan industri dan perubahan gaya hidup turut menjadi faktor pertumbuhan permintaan energi saat ini.
Lebih lanjut Tumiran juga menyoroti tentang potensi energi nuklir. Ia mengatakan bahwa pemanfaat energi nuklir memerlukan standar keselamatan kerja dan keamanan tinggi serta memperhatikan dampah radiasinya. Dengan demikian, energi nuklir dipertimbangkan menjadi pilihan terakhir. Meski demikian telah dilakukan kajian yang mendalami teknologi nuklir untuk tujuan damai.
“Bila mendesak pada dasarnya energi nuklir dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan energi yang semakin meningkat,” tutur Tumiran.
Sementara itu, Ahmad Agus Setiawan membahas tentang isu energi berkelanjutan. Menurutnya, energi berkelanjutan harus dapat diakses, lebih bersih, dan lebih efisien. Indonesia memiliki energi terbarukan yang beragam dari panas bumi, angin, surya, laut dan masih banyak lagi. “Indonesia harus dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan yang ada untuk kebutuhan masyarakat,” tutur Agus. (Humas UGM/Catur)