Kedutaan Besar Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia bersama UGM dan Pemerintah Provinsi Yogayakarta menyelenggarakan Roadshow Nordicway pada Senin (23/4) di Grha Sabha Pramana. Raodshow ini diisi dengan pameran untuk memperkenalkan profil negara-negara Nordik serta acara Nordictalks yang menghadirkan pakar dan praktisi di bidang energi, perencanaan kota, pendidikan, dan mobilisasi.
“Kami mengundang para pakar Nordik yang ahli dalam masalah-masalah yang terkait dengan pendidikan energi dan lingkungan, perencanaan kota, dan mobilitas untuk terlibat dalam diskusi tentang masa depan Indonesia,” ujar Duta Besar Finlandia, Paivi Hiltunen-Toivio.
Ia memaparkan kegiatan ini diselenggarakan sebagai sarana untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari kalangan pemerintahan, bisnis, akademisi, dan yang lainnya untuk bersama-sama mendiskusikan solusi untuk meningkatkan peluang pendidikan, memperbaiki sistem transportasi, atau merancang arsitektur perkotaan yang dapat membantu masyarakat untuk berkembang.
Negara-negara Nordik selama ini memang cukup dikenal sebagai negara dengan kualitas pendidikan yang baik serta menerapkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan nyaman untuk dihuni. Karena itu, kesempatan ini juga menjadi ajang untuk membagikan pengalaman serta kiat keberhasilan negara-negara tersebut dalam berbagai aspek pembangunan yang nantinya dapat diadopsi di Indonesia.
“Kami ingin mempromosikan solusi dari Nordik dan juga nilai-nilai kami. Harapannya ini dapat membantu masyarakat untuk berkembang dan menciptakan Indonesia yang lebih kuat untuk generasi mendatang,” imbuhnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang turut hadir dalam acara ini secara khusus mengutarakan kekagumannya akan sistem pendidikan di negara-negara Nordik. Pendidikan yang berkualitas, ujarnya, dapat menghantar pencapaian kota menuju peradaban yang lebih baik. Karena itu, ia pun mengapresiasi kegiatan Nordicway yang baru diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun ini.
“Saya mengapresiasi negara-negara Nordik yang melakukan roadshow ini. Kita perlu belajar banyak dalam acara ini yang menggambarkan cerita kesuksesan mereka dalam berbagai bidang pembangunan,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., memaparkan bahwa UGM telah sejak lama menjalin kerja sama dengan keempat negara tersebut, baik dengan institusi pemerintah maupun perguruan tinggi. Ia mencontohkan salah satu kerja sama di bidang pengolahan limbah yang dilakukan di Pasar Gamping yang diinisiasi bersama beberapa peneliti dari Swedia.
Dalam waktu mendatang, ia mengharapkan akan ada lebih banyak kolaborasi yang bisa dijalankan, terutama dalam penelitian serta kegiatan pertukaran mahasiswa.
“Saya mengharapkan ada lebih banyak profesor dari sana yang datang ke UGM dan juga sebaliknya untuk bersama-sama merancang riset yang dapat menyelesaikan masalah lingkungan dan masalah sosial yang ada. Saya harap negara-negara ini pun bisa mendapat manfaat pula dari kerja sama ini,” ungkap Rektor UGM.(Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)