Puluhan anak-anak berkumpul di pinggir pantai, mereka kompak menyanyikan lagu Laskar Pelangi. Di pinggir dermaga pantai Desa Suak Gual, Selak Nasik, Pulau Mendanau, Kabupaten Belitung, mereka menyanyi begitu riang gembira didampingi para mahasiswa UGM. Mereka nampak begitu dekat dan akrab satu sama lain. Padahal di sore itu, Minggu (29/4), merupakan hari terakhir bagi mahasiswa melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang sudah berlangsung dua bulan. Sebanyak 28 orang mahasiswa yang berasal dari Fakultas Geografi, Kehutanan, Kedokteran dan Peternakan ini melaksanakan KKN dengan program pengembangan SDM untuk pengelolaan potensi wilayah sebagai optimalisasi sektor agro wisata dan bahari.
Di pulau yang ditempuh sekitar 45 menit lewat kapal dari Belitung ini, mahasiswa bersama masyarakat mengembangkan sektor pariwisata dari potensi bahari dan hutan mangrove. Mahasiswa berhasil membantu masyarakat merealisasikan kawasan hutan Suak Gual menjadi Hutan Kemasyarakatan (HKm). Selain itu, mahasiswa juga ikut melakukan pengembangan sektor kepariwisataan dengan mewujudkan program homestay sehat agar bisa menjadi tujuan menginap bagi wisatawan saat datang berkunjung. “Ada tujuh homestay yang sudah sudah kita masukkan dalam daftar hotel di aplikasi layanan pemesanan hotel,” kata Kormanit KKN PPM UGM, Aji Purnomo.
Untuk membantu mempromosikan pariwisata, kata Aji, mahasiswa telah membuat website khusus untuk menyebarluaskan informasi tentang Desa Suak Gual. Bahkan, para pemuda desa setempat juga dilatih belajar bahasa Inggris aktif agar bisa menjadi pemandu bagi wisatawan asing yang datang. “Kita sengaja membuat kamus yang memuat lebih dari 500 kata yang menerjemahkan bahasa Suak Gual, kita kerjakan selama dua bulan dengan kita belajar bahasa Suak Gual,”ungkapnya.
Disamping itu, kata Aji, pihaknya juga mengembangkan potensi budaya lokal dengan mengaktifkan kembali dipentaskannya beberapa tarian khas Melayu, “Ada lima tarian lokal disini, dari segi budaya sangat kaya sekali, kita harapkan nantinya desa ini bisa dikenal sebagai desa wisata unggulan,”paparnya.
Camat Kecamatan Selat Nasik, Febriansyah, mengaku sangat mengapresiasi hasil kerja keras mahasiswa dalam pengembangan sektor wisata dan kehutanan “Senang sekali sekarang Suak Gual punya website berkat anak-anak dari UGM,” tuturnya.
Ia mengaku kehadiran mahasiswa UGM sangat membantu program kegiatan di pemerintah kecamatan dengan dibuatnya peta terkait potensi wisata. “Kita dibantu mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan Geografi dalam membuat pemetaan dan pembuatan hutan HKm. Dari mahasiswa kami banyak belajar pula tentang pemetan dan nantinya kelembagaan di bawah itu semakin kuat,”harapnya.
Selama penerjunan mahasiswa KKN di Suak Gual difasilitasi oleh Kelurga Alumni Universitas Gadjah MAda (KAGAMA) Belitung. Wakil Ketua Kagama Belitung, Yasa, mengatakan kehadiran mahasiswa KKN dalam pengembangan desa di Belitung diharapkan mampu meningkatkan SDM masyarakat dalam menggali dan mengembangkan potensi desa masing-masing. “Adanya KKN ini kita harapkan mampu merubah mindset masyarakat Belitung semakin lebih baik lagi. Semoga nanti ada anak Belitung bisa kuliah di UGM,”katanya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, yang hadir dalam kegiatan monitoring dan evaluasi KKN PPM di Balai Desa Suak Gual menuturkan bahwa program KKN di UGM sudah berlangsung lebih dari 40 tahun, “Para mahasiswa yang melaksanakn KKN umunya diharuskan mampu mengindentifikasi masalah lalu memecahkan masalah tersebut,” katanya.
Di tahun pertama pelaksanaan KKN, kata Paripurna, mahasiwa mengumpulkan data terkait potensi yang dimiliki oleh setiap desa yang menjadi lokasi kegiatan KKN. Selanjutnya, melihat potensi tersebut maka pelaksanaan program dilanjutkan di tahun kedua dan ketiga. “Mahasiswa tidak datang untuk menggurui tapi saling belajar dan saling berbagi,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)