Rektor Universitas Gadjah Mada mewisuda sebanyak 1.354 orang lulusan program sarjana dan diploma, terdiri dari 1.105 orang sarjana, 249 diploma, termasuk di antaranya 36 orang lulusan diploma IV. Di antara para wisudawan baru tersebut terdapat lulusan penerima beasiswa Bidikmisi, yakni 162 orang lulusan sarjana dan 16 diploma. Sementara itu, lulusan yang berasal dari daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) terdiri dari 30 orang lulusan program sarjana dan 9 orang diploma.
Masa studi rata rata untuk lulusan program sarjana adalah 4 tahun 5 bulan. Masa studi tersingkat diraih Romi Hisyam Muhammad dari Prodi Manajemen dan Kebijakan Publik, Fisipol, yang lulus dalam waktu 3 tahun 5 bulan 5 hari. Masa studi rata-rata untuk program diploma adalah 3 tahun 3 bulan. Wisudawan dengan predikat masa studi tersingkat diraih oleh Ihya Ulumuddin dari Prodi Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, yang lulus dalam waktu 2 tahun 5 bulan 7 hari.
Lulusan termuda untuk program sarjana diraih oleh Felix Giovanni Virgo dari Prodi Ilmu Komputer, MIPA, yang lulus pada usia 19 tahun 5 bulan 22 hari. Sedangkan lulusan termuda untuk program diploma diraih oleh Amelia Wahyu Ariana dari Prodi D3 Akuntansi yang lulus pada usia 19 tahun.
Indeks Predikat Kumulatif (IPK) rata-rata untuk program sarjana adalah 3,39. Wisudawan dengan IPK tertinggi diraih oleh Danny Agus Pramana Wahyudi dari Prodi Kedokteran, FKKMK, yang lulus dengan IPK 4,00. Sedangkan IPK rata-rata untuk program diploma adalah 3,43, dengan wisudawan peraih IPK tertinggi diraih oleh Nanda Eka Puspita dari D3 Akuntansi Sekolah Vokasi yang lulus dengan IPK 3,91.
Salah satu wakil wisudawan, Fadella Nur Almira dari Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, mengatakan prosesi wisuda yang diikuti hari ini tidak lepas dari jerih payah para dosen yang selama ini mendidik dan membimbing mereka hingga lulus. “Termasuk juga para tendik (tenaga kependidikan) dalam sarana penunjang serta orang tua yang telah memberikan dukungan materiil dan moril agar bisa belajar dengan lancar,” ujar Fadella dalam upacara prosesi wisuda di Grha Sabha Pramana, Rabu (23/5).
Menurutnya, upacara penyematan toga wisuda sebagai tanda kelulusan bukanlah akhir dari perjuangan untuk menggapai cita-cita. “Hari ini bukan akhir mimpi kita, tapi gerbang menuju masa depan yang sesungguhnya. Masa depan ketika kita bukan sebagai penonton, namun menjadi pemain dan penentu untuk hadir menjawab persoalan negeri,” katanya.
Meski sudah menyandang status sebagai alumnus UGM, imbuhnya, ia mengharapkan para rekan sesama wisudawan untuk selalu menjalin silaturahmi dengan almamater sekaligus mengharumkan nama universitas melalui profesi yang ditekuni masing-masing.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan para lulusan yang baru saja diwisuda hari ini akan menjadi bagian keluarga besar alumni Universitas Gadjah Mada yang kini sebagian besar telah berkiprah di berbagai bidang, tersebar di berbagai pelosok daerah serta di berbagai belahan dunia.
Dalam kesempatan itu, Rektor menegaskan bahwa lulusan UGM memiliki prestasi yang cemerlang. Namun begitu, dunia kerja yang akan dihadapi saat ini jauh berbeda dengan adanya perkembangan revolusi industri 4.0. “Jenis pekerjaan sudah berubah, bisa hilang dan muncul jenis pekerjaan baru yang belum terbayangkan sebelumnya sehingga diperlukan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Menurut Rektor, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki para wisudawan selama belajar di kampus menjadi bekal dalam menghadapi perubahan tersebut dengan tetap menumbuhkan semangat untuk terus berinovasi dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Jadilah pembelajar yang tangguh di tengah era perubahan yang pesat,” katanya.
Rektor juga berpesan agar para wisudawan di mana pun berkarya untuk selalu mengutamakan kepentingan masyarakat. “Kami ingin menitipkan sebuah pesan, di mana pun Anda bekerja, tetapkan bekerja untuk kepentingan orang banyak,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)