Posisi UGM dalam percaturan perguruan tinggi dunia semakin kokoh. Dalam pemeringkatan perguruan tinggi yang dikeluarkan QS World University Ranking hari Kamis (7/6), peringkat UGM naik 11 peringkat, dari posisi 402 di tahun 2017 ke peringkat 391.
Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM, Prof. Indra Wijaya Kusuma, menuturkan tahun ini Indonesia menempatkan 9 perguruan tinggi terbaik dalam 1.000 besar perangkingan dunia.
“Top 39 persen atau naik di posisi 391 perguruan tinggi besar terbaik dunia,”papar Indra, Kamis (7/6).
Ia menambahkan kenaikan ini bisa dilihat dari peningkatan reputasi employer, rasio dosen dan mahasiswa, serta peningkatan jumlah dosen internasional. Dengan kondisi ini maka reputasi akademik UGM masuk peringkat 210 besar dunia, tertinggi di Indonesia. Untuk reputasi employer UGM peringkat 259 dunia.
“Untuk employer ini juga meningkat dari 301 di tahun lalu,”tuturnya.
Peningkatan UGM ini, menurut Indra, patut disyukuri karena kini banyak perguruan tinggi meramaikan perankingan dunia. Perhatian terhadap perankingan ini bukan saja bermanfaat bagi perguruan tinggi, tetapi juga pemerintah.
Bahkan, beberapa negara, seperti Cina, Rusia, Jerman, Malaysia, dan Indonesia mendukung perguruan tinggi di negaranya untuk dapat masuk dalam daftar peringkat prestisius ini. Besarnya perhatian pemerintah Indonesia dalam hal ini terlihat dari besarnya anggaran yang disalurkan ke beberapa perguruan tinggi agar mampu menembus peringkat lebih baik.
“UGM sebagai salah satu PTN-BH juga diperintahkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenristekdikti melakukan upaya pembenahan untuk mencapai peringkat yang lebih baik,” jelasnya.
“Tim percepatan peningkatan reputasi ini bergerak cepat sehingga hasilnya maksimal,”papar Indra.
Seperti diketahui, dalam perangkingan QS ini UGM ada di peringkat 555 besar dunia. Setelah itu, peringkat 501 di tahun 2016, peringkat 402 di tahun 2017 dan peringkat 391 di tahun 2018. (Humas UGM / Agung; foto: Firsto)