Bagi mereka yang didiagnosis gastritis dianjurkan untuk menghindari minum kopi. Sebab, kopi mengandung kafein dan asam.
Mereka para pengidap gastritis sebaiknya jangan beranggapan aman mengonsumsi kopi tanpa kafein. Mereka sebaiknya menahan dahulu keinginan mengonsumsi semua jenis kopi, menunggu hingga sistem pencernaan dalam tubuh benar-benar kembali normal.
Data WHO menyebutkan kematian akibat gastritis dan duodenitis di berbagai negara cukup tinggi. Angka kematian tersebut di tahun 2004 mencapai 3.840 kematian dengan rata-rata 71,1.
Meski begitu, para pengidap gastritis kini tak perlu khawatir. Mereka tak lagi harus menahan-nahan keinginan minum kopi karena telah hadir Wanna Kofftii.
Wanna Kofftii adalah karya inovasi mahasiswa UGM berupa kopi tanpa kefein dengan berbagai varian rasa. Kopi ini terbuat dari buah Mangrove yang dapat mencegah penderita gastritis akibat mengonsumsi kopi secara berlebihan.
Adalah Hafid Luthfi Al Ahsanu, Yordan Adib Maulana, Angela Dea Rachmasari, Fika Rizki Nur Fadlillah, dan Irham Salim, lima mahasiswa UGM sebagai pencetus ide pembuatan minuman tanpa kafein berbahan limbah buah mangrove. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan ( PKM – K) dengan bimbingan Drs. Wiyono, M. Si, kelima mahasiswa ini berhasil mendapat dana apresiasi dari DIKTI dengan menghasilkan produk yang diberi brand Wana Kofftii.
“Buah Mangrove yang biasanya dibuang dengan percuma tanpa ada pemanfaatan sebelumnya. Di tangan kami diolah menjadi produk daya guna dan memiliki nilai jual,” ujar Hafid Luthfi Al Ahsanu, ketua tim Wana Kofftii, di Kampus UGM, Selasa (26/6).
Hafid Luthfi menjelaskan mangrove merupakan salah satu hutan tropis yang mudah berkembang dan belum banyak dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu hasil hutan non kayu berupa buah yang dapat diolah menjadi kopi tanpa kafein dan dapat mencegah penderita gastritis.
“Kami memanfaatkan buah mangrove yaitu Rhizopora Stylosa menjadi minuman yang dapat dikonsumsi masyarakat dengan kandungan anti oksidan yang tingi tanpa menyebabkan peningkatan produksi asam lambung yang dapat memicu peradangan dinding lambung,” katanya.
Hafid menyebut Wana Kofftii merupakan inovasi minuman yang memanfaatkan buah mangrove tapi sekaligus menawarkan banyak manfaat. Selain mengandung anti oksidan tinggi, minuman ini tanpa kafein dan mampu menambah stamina yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh masyarakat sekaligus juga berperan dalam upaya cinta lingkungan terutama cinta kawasan mangrove. Untuk itu, semua kalangan masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi Wana Kofftii. Sebab, kopi ini tidak mengandung kafein tinggi yang dapat memicu gangguan peradangan dinding lambung.
“Kini Wana Kofftii menawarkan inovasi berbagai varian rasa, yaitu vanila, jahe, original dan lain-lain. Masyarakat dapat membeli produk ini dengan harga 20 ribu rupiah per kemasan,” terang Hafid.
Sebagai bentuk produk inovasi, Wana Kofftii akan terus melakukan pengembangan usaha dengan menawarkan beragam varian, baik dari segi rasa maupun kemasan. Pemesanannya dapat melalui Line : @bke0038h, Instagram : @wanakofftii, Facebook : Wana Kofftii (Humas UGM/ Agung)