Universitas Gadjah Mada (UGM) memperoleh hibah Dome Wanagama Paksi dan fasilitasnya dari Yayasan Toemo Silva Gama.
Bantuan hibah senilai Rp1.500.000.000 berupa dome burung, kandang penangkaran burung, kandang peragaan buru, serta plasa bagi pengunjung.
Penerimaan hibah ditandai dengan penandatanganan perjanjian hibah dan berita acara serah terima hibah oleh Ketua Umum Yayasan Toemo Silva Gama, Dr. Ir. Novianto Bambang Wawandono, M.Si., kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, Selasa (26/6) di Ruang Rektor UGM.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr Budiadi, Wakil Dekan bidang Penelitian , Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc., Direktur Kebun Binatang Gembira Loka, KMT A Tirtodiprojo., dan Kepala BKSDA DIY, Ir Junita Parjanti MT serta jajaran pimpinan di lingkungan UGM.
Pembina Yayasan Toemo Silva Gama, Dr. Ir. Tahrir Fathoni, M.Sc., menyampaikan hibah dome burung ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk menyelamatkan keanekaragaman burung di Indonesia. Dome bisa menjadi wahana untuk pelestarian, penangkaran, dan rehabilitasi burung langka, serta untuk penelitian dan pendidikan mahasiswa dan masyarakat.
“Harapannya bisa bermanfaat sebagai tempat pendidikan, pelatihan dan pembelajaran mahasiswa,” katanya.
Tahrir mengatakan Dome Wanagama Paksi diharapkan tidak hanya menjadi tempat untuk penangkaran dan penyelamatan burung yang hampir punah saja. Namun begitu, bisa menjadi tempat yang melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang mengembangkan bisnis penangkaran burung.
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UGM menyampaikan hibah dome Wanagama Paksi ini sangat bermanfaat dan mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Selain itu, juga memperkaya hutan Wanagama dengan kehadiran berbagai jenis burung yang dilestarikan dalam dome.
“Hibah dome ini sekaligus memperkaya Wanagama tidak hanya untuk konservasi hutan saja, tetapi juga berbagai jenis satwa,” terangnya.
Bambang berharap kedepan UGM dan Fakultas Kehutanan bisa mengupayakan dome untuk bisa berfungsi secara optimal untuk pembelajaran mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Wanagama Paksi merupakan bagian dari hutan pendidikan Wanagama yang dibangun untuk meningkatkan dukungan pembelajaran konservasi bagi mahasiswa dan masyarakat luas. Wanagama Paksi didirikan di Petak 16 melalui kerja sama dengan Gunma Safari Park dari Jepang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Taman Safari Indonesia (TSI), Yayasan Alumni Fakultas Kehutanan Angkatan 1975 (Yayasan Toemo Silva Gama) dan Kebun Binatang Gembira Loka.
Wanagama Paksi menawarkan ecoturisme yang fokus memberikan edukasi konservasi burung bagi masyarakat. Selain itu, juga menjadi tempat konservasi melalui kegiatan penangkaran burung. Setidaknya terdapat 37 jenis burung dan 10 jenis binatang lainnya yang ada di tempat ini. (Humas UGM/Ika; foto: Bani)