Udara mengandung partikel tak tampak tertentu yang dapat memberikan efek baik positif atau negatif ketika dihirup makhluk hidup. Partikel yang berdampak negatif biasa disebut sebagai polutan. Catatan World Bank melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi urutan ketiga di dunia. Hal itu akan membawa dampak buruk bagi masyarakatnya pula.
Berawal dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa UGM berinisiatif membuat inovasi produk yang memanfaatkan karbon aktif untuk menyerap zat bau, polutan, dan zat berbahaya lainnya. Tim yang terdiri dari Widi Kurniawati, Anggita Rahma Adriani, Savira Putri Utami, Rayhan Samtsaqif Nirwana, dan Rais Nur Fuadi memberi nama produk mereka itu Carboa.
Widi menyebutkan bahwa selama ini yang tersebar dan dikenal oleh masyarakat adalah produk penetral bau yang berkerja dengan mengeluarkan bau wangi lain untuk menyamarkan bau sebelumnya. “Dengan kata lain produk bekerja dengan menambahkan zat dominan lain ke udara,” jelasnya.
Menurut Widi, hal tersebut kurang mengatasi dampak yang telah ditimbulkan terhadap makhluk hidup, tetapi justru menambah dampak lain. Hal itu, lanjutnya, berbeda dengan Carboa. “Produk kita bekerja dengan menyerap zat bau tersebut sehingga udara di sekitar menjadi bersih dan segar. Selain itu, produk ini juga dapat menyerap zat racun, logam berat, kelembapan berlebih, kelebihan CO2 dan asap rokok,” tuturnya.
Savira menambahkan, bahan yang digunakan untuk menciptakan Carboa adalah karbon aktif murni. Karbon aktif merupakan zat berpori dengan luas permukaan besar sehingga dapat berfungsi menangkap molekul partikel. Luas permukaan karbon aktif berkisar 500-1500 m2 dengan kapasitas menyerapnya dapat mencapai 25-1000% dari beratnya. “Tidak terdapat penambahan bahan kimia lain dalam Carboa, sehingga bersifat ramah lingkungan dan berasal dari bahan alami,” terangnya.
Dengan bertemakan rustic premium, Rayhan menjelaskan kemasan Carboa dibuat semenarik mungkin dengan memakai karung goni yang dihiasi aksesori berupa bunga kering, biji pinus, dan potongan kayu kecil (woodslice). Pada karung dan woodslice ditambahkan tulisan tentang kutipan motivasi, pengingat, dan lain-lain, sesuai keinginan pembeli. “Kita sadar konsumen tidak hanya melihat fungsi, namun penampilan luar juga memengaruhi pilihan konsumen,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)