Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) UGM mengadakan kegiatan workshop urban farming di Kampung Mrican, Desa Giwangan, Kota Yogyakarta, pada Minggu (19/8).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengembangkan potensi desa ini sebagai wilayah hijau perkotaan.
“Kampung Mrican merupakan kampung yang dipilih Himpunan Mahasiswa Pascasarjana menjadi desa binaan sebagai bagian dari tridarma perguruan tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat,” tutur Ketua HMP, Zaidan Zikri Malem.
Ia menjelaskan tim HMP telah melakukan berbagai kegiatan di lingkungan masyarakat kampung Mrican, mulai dari pembentukan karakter anak-anak, pemberdayaan ibu-ibu dengan seminar dan pelatihan kesehatan, serta menjadikan kampung Mrican sebagai wilayah riset pengembangan.
Dalam perjalanannya, tim HMP UGM menemukan berbagai potensi wilayah yang dimiliki oleh kampung Mrican yang cocok untuk dikembangkan, juga permasalahan-permasalahan yang ada. Posisi Mrican yang berada di wilayah administrasi Kota Yogyakarta, ujarnya, menjadikan kampung ini tidak terlepas dari dampak positif maupun negatif dari kemajuan wilayah perkotaan.
“Dari analisis tim, Mrican dianggap dapat dikembangkan sebagai wilayah hijau perkotaan. Sesuai dengan RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010-2029 pada pasal 73 tentang penetapan citra kota pada bagian lokasi dan pasal 77 tentang RTH menempatkan Sungai Gajah Wong sebagai salah satu yang dilirik dan dapat dikembangkan,” terangnya.
Posisi Mrican yang juga dilewati Sungai Gajah Wong, jelas Zaidan, menjadikan wilayah berpotensi dalam hal konservasi dan memperoleh dampak sampah dari bagian hulu. Wilayah ini juga masih berpotensi untuk dijadikan lokasi destinasi wisata hijau, bahkan bisa menjadi taman hijau kota dengan pemandangan Sungai Gajah Wong dan keasrian wilayah Mrican.
Melihat potensi-potensi tersebut maka melalui workshop yang diadakan mereka mengajak masyarakat Mrican yang mencakup warga RW 8 dan RW 9 untuk melihat bersama potensi wilayah ini. Workshop diisi langsung oleh Puji Heru Sulistiyono, penemu teknologi reaktor cacing yang juga menerima penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan.
“Pelatihan ini adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup HMP UGM dengan melakukan penilaian-penilaian potensi di Mrican,” imbuh mahasiswa Fakultas Geografi ini.
Kegiatan ini diisi dengan pemberian materi dengan tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Mrican Menyongsong Era SDGs” serta diskusi terkait potensi lingkungan Mrican dan tata cara pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan praktik pemanfaatan limbah sampah plastik sebagai sarana. Hal ini dilakukan sebagai modal awal pembentukan kelompok kerja peduli lingkungan dan urban farming di wilayah Mrican.
“Sebagai bentuk motivasi dan memberi awal yang baik, kita memberikan sejumlah bibit tanaman yang sudah disemai di dalam polibag yang terbuat dari sampah plastik untuk mengurangi sampah plastik di TPA, serta pembagian kompos hasil dari teknologi reaktor cacing untuk warga masyarakat RW 8 dan RW 9 Kampung Mrican, Desa Giwangan,” lanjut Zaidan. (Humas UGM/Gloria)