Tim yang terdiri dari 5 mahasiswa UGM menjuarai Greenpreneur Competition 2918 yang diselenggarakan oleh Global Green Growth Institute (GGGI) di Seoul, Korea Selatan, pada 29 Oktober sampai 2 November 2018.
Para mahasiswa berhasil memperoleh pendanaan sebesar USD 5.000 setelah mempresentasikan rancangan bisnis ramah lingkungan mereka kepada para petinggi GGGI.
“Tim kami lolos ke final di Korea dan dapat pendanaan bersama tim dari Uganda, Kamboja, dan Maroko. Kemarin satu perwakilan kami diundang ke sana untuk business pitching di depan petinggi GGGI,” ucap Yohanes Susanto, salah satu anggota tim ini.
Yohanes memaparkan, sejumlah 200 tim mengikuti kompetisi yang memperebutkan pendanaan untuk bisnis yang ramah lingkungan ini. Dari total peserta yang mendaftar, dipilih10 finalis, dan 4 tim di antaranya kemudian diundang untuk melakukan pitching di Seoul.
Dalam kompetisi ini, para mahasiswa merancang bisnis produksi pestisida organik. Rancangan bisnis ini disusun Yohanes bersama Jonathan Kent Sorensen, Muhammad Hafish Mahdi, Albertus Alphero Tangkilisan, Natali Gupita Abhirama, serta dosen pembimbing Dr. Wiratni Budhijanto.
“Kami membawa rancangan bisnis tentang produksi pestisida organik yang lebih tahan hujan dibanding pestisida biasa. Bahan bakunya diambil dari hasil distilasi distillation provider lokal yang tidak laku,” paparnya.
Selain memperoleh modal bisnis dengan jumlah yang tidak sedikit, dalam kompetisi ini para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai strategi untuk mengembangkan usaha melalui kegiatan pendampingan dari para pakar yang telah dipilih oleh GGGI.
“Lomba ini agak berbeda karena ada mentoring selama 10 minggu dari GGGI tentang bagaimana memasarkan dan memulai suatu bisnis. Setiap minggu juga ada penugasan yang harus dikumpulkan. Penugasan ini berupa survei pasar, perencanaan finansial, hingga analisis dampak sosial dan ekonomi,” terang Yohanes.
Berbekal pengetahuan serta modal dari kompetisi ini, para mahasiswa kemudian akan mempersiapkan berbagai langkah untuk memulai serta mengembangkan bisnis mereka yang dapat memberikan manfaat secara ekonomi sekaligus memberi dampak positif bagi kelestarian lingkungan. (Humas UGM/Gloria)