Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK UGM) berhasil meraih gelar juara umum dalam ajang Scientific Competiton of Nursing (SOUND) tahun 2018 di Universitas Udayana. Kompetisi Nasional Mahasiswa Keperawatan yang berlangsung selama dua hari, 2-4 November 2018 merupakan ajang tahunan dan diikuti oleh mahasiswa keperawatan se-Indonesia. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK UGM) sejak tahun 2012 rutin mengikuti kompetisi ini.
“Untuk tahun ini kita bersyukur tim berhasil meraih prestasi juara umum untuk yang kedua kali setelah di tahun 2017 lalu,” ujar Made Satya Gautama di FKKMK UGM, Jumat (9/11).
Made Satya Gautama sendiri bersama tim dalam kompetisi ini berhasil juara untuk kategori poster public. Made Satya bersama Gaviota Khalish dan Tubagus Laka, dengan dosen pembimbing Bayu Fhandy Ahmad S.Kep., M. Kep, mengangkat judul poster public ”Liburan Sehat bersama Care Trip”.
Raihan yang sama untuk kategori video edukasi. Tim FK-KMK UGM yang terdiri dari Dhetya Khoirunnisa Kusumastuti, Ni Wayan Ayu Maharani, dan Desi Dwi Siwi Atika Dewi, dengan dosen pembimbing Anita Kustanti, S.Kep., Ns., M.Kep berhasil meraih juara I dengan judul video edukasi ”Solusi Cerdas Berantas DBD”.
Tim FKKMK UGM juga berhasil meraih juara favorit poster publik dengan mengangkat tajuk ” Jelajah Mudah Bebas Gundah”. Tim ini terdiri dari Annisa Risnasari, Etika Ratnasari dan Regita Rahma Maharatri, dengan dosen pembimbing Anggi L. Wicaksana, S. Kep., Ns., M. S. Selain itu, tim lain FKKMK UGM untuk video edukasi juga berhasil meraih juara kedua. Dengan video edukasi ”Selalu Siap Sedia Saat Berwisata”, tim mahasiswa ini terdiri dari Andri Cipta, Alif Khanifudin, dan Luthfi Azizah, dengan dosen pembimbing Sri Mulyani, S.Kep., Ns., M.N.
Made Satya sebagai salah satu tim pemenang menuturkan dirinya merasa tertarik mengembangkan aplikasi ‘Care Trip’ dan pada akhirnya membuat poster edukasi terkait aplikasi ini. Poster publik ini dibuat untuk memperkenalkan sebuah prototype aplikasi telepon pintar Care Trip.
“Semua ini agar bisa bermanfaat untuk mendukung pariwisata Indonesia. Aplikasi ini bisa digunakan untuk masyarakat umum, wisatawan lokal maupun mancanegara,” kata Made Satya.
Tim mengembangkan Care Trip, kata Satya, karena jumlah wisatawan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Demikian juga dalam penggunaan telepon pintar di Indonesia.
Satya beralasan Indonesia adalah negara tropis dan kondisi ini menjadikan penyakit tropis sangat mudah berkembang. Kondisi ini tentu sangat berisiko bagi wisatawan. Oleh karena itu, dengan menggunakan fitur my trip, med trip, zone care maupun talk care dalam aplikasi Care Trip diharapkan agar wisatawan bisa mendapatkan informasi komprehensif terkait tempat tujuan wisata.
“Informasi-informasi yang didapat antara lain apakah daerah tersebut berbahaya untuk dikunjungi atau tidak, menyediakan ruang konsultasi dokter atau perawat, memungkinkan adanya catatan riwayat kesehatan wisatawan maupun daftar obat yang harus dikonsumsi jika wisatawan berada dalam kondisi terapi tertentu,” jelas Satya.
Ayu Maharani salah satu tim pengembang video edukasi yang berhasil meraih juara I mengatakan ia bersama membuat video edukasi ”Solusi Cerdas Berantas DBD” karena video tersebut memberikan langkah pencegahan DBD dengan mengedepankan akronim 3M OKE. Akronim 3M OKE ini sebagai salah satu langkah efektif dalam upaya pencegahan DBD.
3M OKE ini agar mudah diingat oleh masyarakat yang terdiri dari upaya menguras, menutup, mengubur. Selain itu, juga untuk mengoptimalkan penggunaan lotion nyamuk, kurangi fogging ilegal di masyarakat dan mengembangkan edukasi satu rumah satu jumantik.
“Kami berharap dengan akronim tersebut masyarkaat lebih memahami cara pencegahan DBD dan memperkenalkan cara pencegahan lain yang efektif selain menggunakan fogging, sekaligus mencegah penyalahgunaan fogging termasuk faktor risiko di dalamnya,” ungkap Ayu. (Humas UGM; Agung;Foto: Dok. FKKMK UGM)