Pengembangan indikator panduan penilaian koleksi karya seni istana kepresidenan RI memberikan implikasi signifikan dalam wacana seni.
Hal tersebut disampaikan oleh Mikke Susanto, dosen Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, saat ujian terbuka program doktor di Sekolah Pascasarjana UGM, Jumat (11/1).
Dalam kesempatan itu, Mikke mempertahankan disertasi berjudul Pengembangan Indikator-Indikator Penetapan Harga Lukisan Pada Panduan Penilaian Koleksi Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia dan Implikasinya Terhadap Wacana Seni. Bertindak sebagai promotor Dr. Lono L. Simatupang dan Prof. Timbul Haryono.
“Pengembangan indikator panduan memberi implikasi signifikan dalam wacana seni, diantaranya terkait praktik seni, medan seni, dan pendidikan seni,” jelasnya.
Mikke menyampaikan penelitian yang dilakukan ditujukan untuk melakukan pengembangan berupa penguatan dan evaluasi kritis terhadap setiap indikator dalam naskah panduan yang telah ada. Sebab, dalam naskah tersebut masih memiliki sejumlah kelemahan pada konsep dasar penentuan indikator, urutan indikator, dan materi isi pada setiap indikator.
Lebih lanjut Mikke mengatakan implikasi penguatan indikator menunjang wacana ekonomi yang selama ini seringkali dipisahkan dari wacana seni. Melalui penelitian yang dilakukan berhasil menyatukan persoalan nilai ekonomi dengan nilai fundamental, nilai kritis, nilai simbolis, serta nilai estetis.(Humas UGM/Ika)