Setelah MoU di tahun 2015 di ranah akademik, The University of Warwick, Inggris, kembali melakukan Memorandum of Agreement dengan Universitas Gadjah Mada dalam program dual degree. Naskah MoA dual degree program M.Sc Tunneling and Underground Space ini ditandatangani Prof. Christine Ennew dan Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, di ruang Rektor UGM, Selasa (30/4).
Program dual degree Tunneling and Underground Space merupakan program pembelajaran satu tahun master di Departemen Geologi Fakultas Teknik UGM dan satu tahun master di Universitas Warwick. Program ini diharapkan melengkapi kerja sama yang pernah dilakukan di tahun 2015 lalu di bidang akademik yang meliputi pendidikan, penelitian dan student exchange.
Christine Ennew berharap kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan Universitas Warwick dan UGM akan menguatkan banyak kerja sama di berbagai bidang, termasuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan UGM.
Menurut Christine, KKN UGM unik dan jarang ditemui di banyak perguruan tinggi dunia. Oleh karena itu, ia ingin mengkaji lebih dalam soal KKN ini.
“Mungkin kedepannya bisa ada kerja sama terkait KKN ini, entah mahasiswa Warwick ke UGM untuk KKN atau bagaimana bentuk dan rumusannya nanti,” ujarnya.
Selain program KKN, Universitas Warwick juga tertarik untuk mengkaji secara bersama soal manajemen bencana (disaster manajemen). Ketertarikan ini dikarenakan Universitas Warwick juga mengembangkan keilmuan bidang humanitarian engineering atau rekayasa kemanusiaan.
“Seperti ketika UGM mengirim KKN ke Lombok dan Palu. Bagi kita itu menarik untuk lebih dieksplorasi kedepannya antara Warwick dan UGM,” ucap Christine.
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono, mendukung kerja sama ini supaya menjadi salah satu langkah untuk kerja sama di bidang lainnya. Setelah kerja sama program pendidikan, penelitian dan pengabdian, sudah saatnya bagi kedua perguruan tinggi menguatkan untuk kerja sama program pendidikan internasional. (Humas UGM/ Agung;foto:Firsto)