Youth Studies Center (YouSure) FISIPOL UGM bersama Kemenpora RI dan BRI kembali menggelar kompetisi dan ekspo Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) UGM sebagai wujud komitmen dalam memajukan dan mengembangkan potensi para wirausaha muda Indonesia.
“Melalui Soprema ini kita ingin menyemai inspirasi kaum muda dari seluruh nusantara, melibatkan pemuda di Tanah Air untuk mengembangkan kewirausahaan sosial,” jelas Direktur YouSure, Dr. Najib Azca, Kamis (2/5) saat Konferensi Pers Launching Soprema 2019 di FISIPOL UGM.
Soprema merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2016 silam. Dalam penyelenggaraan ke-4 ini mengangkat tema “Express Your Creative Passions”. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Soprema menambahkan lomba vlog sociopreneurs nasional. Disamping kegiatan rutin lainnya seperti kompetisi sociopreneur muda, ekspo, inkubasi, serta seminar.
Tahun ini Soprema masih mengusung empat tema, yakni teknologi dan jasa, pertanian dan kemaritiman, ekologi dan pariwisata, serta industri kreatif. Rangkaian kegiatan Soprema telah dimulai sejak hari ini Kamis (2/5) diawali dengan pembukaan pendaftaran untuk kegiatan kompetisi sociopreneur muda dan lomba vlog sociopreneur nasional hingga 30 Agustus 2019 mendatang.
Direktur Pelaksana Soprema, Dr. Hempri Suyatna, mengatakan kegiatan kali ini merupakan tahun ke-4 penyelenggaraan Soprema. Diselenggarakan sejak tahun 2016 silam, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tak hanya dalam jumlah, cakupan wilayah peserta juga terus meningkat. Di awal penyelenggaraan diikti 500 peserta dari 22 provinsi dan jumlahnya terus meningkat hingga tahun 2018 lebih dari 1.000 peserta dari 31 provinsi mengikuti kegiatan ini.
“Harapannya tahun ini bisa diikuti dari seluruh provinsi Indonesia,” paparnya.
Sementara Dekan FISIPOL UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen FISIPOL UGM untuk selalu mendukung generasi muda mempersiapkan diri menghadapi era persaingan global yang semakin ketat. Di tengah revolusi industri 4.0 banyak pekerjaan yang hilang, tetapi revolusi ini juga memunculkan lapangan kerja baru .
“Soprema adalah upaya mempersiapkan anak muda agar mereka jangan sampai gagap menghadapi perubahan,” ucapnya.
Erwan mengatakan melalui Soprema anak muda dilatih untuk memiliki sensitivitas terhadap persoalan yang ada di masyarakat. Selain itu, juga menumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk melahirkan solusi-solusi mengurai permasalahan yang ada.
“Harapannya kegiatan ini menjadi ajang pembibitan wirausaha-wirausaha muda dan menyemai calon pemimpin Indonesia yang mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global,” jelasnya.
Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono , M.Eng., D.Eng., menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada FISIPOL UGM yang telah menyelenggarakan Soprema. Dari kegiatan yang telah berjalan sejak tahun 2016 lalu terlihat antusiasme peserta yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dari berbagai wilayah Indonesia. Hal ini telah menjadi modal baik dalam menumbuhkan dan memeratakan kegiatan ekonomi di seluruh Indonesia.
“Soprema mendorong anak muda untuk terus aktif, kreatif dalam sociopreneur dan ini sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menambah jumlah pengusaha di Indoensia,” katanya.
Saat ini, jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai angka sekitar 3 hingga 4 persen dari total penduduk. Sementara beberapa negara anggota di ASEAN telah memiliki wirausaha dalam kisaran 7-8 persen dan di negara maju telah mencapai angka 14 persen.
“Indonesia baru di angka 3-4 persen sehingga ini harus diupayakan terus karena jumlah enterpreneur menentukan kegiatan perekonomian bangsa,” tuturnya.
Panut menyebutkan melalui Soprema ini diharapkan melahirkan sociopreneur baru yang memberdayakan masyarakat seluas-luasnya dalam menjalankan usaha. Membuka peluang dan kesempatan bagi masyarakat untuk turut berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian bangsa.(Humas UGM/Ika)