Mahasiswa UGM mengembangkan sebuah aplikasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang dinamai D’BOS.
Aplikasi tersebut dapat menilai perilaku pengemudi sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi. Dirancang dengan memanfaatkan akselerometer dan GPS pada smart phone. Piranti ini memiliki kemampuan untuk mengukur percepatan gaya dan perubahan posisi yang terjadi.
“Dengan alat ini bisa diperoleh indeks nilai perilaku pengemudi dengan indikasi pengurangan nilai seperti mengemudi dengan akselerasi agresif, zig-zag, serta batas kecepatan berkendara,” jelas Adrian Rose Jayanto, salah satu pengembang D’BOS, Sabtu (22/6) di Kampus UGM.
D’BOS juga mendukung penggunaan bahan bakar yang efisien melalui fitur perhitungan eco-driving. Lewat integrasi realtime dengan admin, aplikasi ini dapat digunakan untuk mitra seperti ojek online dan aparat kepolisian untuk penilaian kinerja karyawan, ujian SIM, dan juga evaluasi pribadi pengguna.
Adrian menyampaikan pengembangan aplikasi ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap tingginya kasus kecelakaan lalu lintas di tanah air. Data Institut Studi Transportasi (INSTRAN) mencatat tren kecelakaan lalu lintas secara nasional tiap tahun meningkat. Pada tahun 2009 lembaga ini mencatat sekitar 140 ribu lebih terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan lebih dari 20 ribu korban meninggal, 40 ribuan luka berat, dan 80 ribu luka ringan.
“Harapannya dengan aplikasi ini pada ponsel pengendara maka angka kecelakaan lalu lintas akibat perilaku lalai pengendara dapat dikurangi,”terang mahasiswa Fakultas Teknik ini.
Pengembangan D’BOS dilakukan Adrian bersama dengan teman sefakultasnya yakni Wisnu Kurniawan dan Virginia Putri Mori serta dibimbing oleh Eka Firmansyah, S.T., M.Eng, Ph.D. Lahir melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta UGM 2019 dan berhasil mendapatkan dana hibah pengembangan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti. (Humas UGM/Ika)