Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Kali ini prestasi diraih dari Agricultural Engineering Annual Regional Convention (AE ARC) 2019 yang diselenggarakan pada 22-25 September 2019 di Politeknik Kota Bharu, Malaysia.
Prestasi itu dipersembahkan oleh Anjar Firmansyah yang meraih medali emas dan Mira Aprilia Nur Fadilah yang meraih medali perak. Dalam kompetisi tahunan mahasiswa Teknik Pertanian se-ASEAN, Anjar Firmansyah dan Mira Aprilia Nur Fadilah secara berurutan mendapatkan medali emas dan perak berturut-turut pada kompetisi presentasi ilmiah “Recent Issues in Agricultural and Food Engineering” dalam rangkaian acara Agricultural Engineering Annual Regional Convention (AE ARC) 2019, kompetisi tahunan mahasiswa Teknik Pertanian se-ASEAN, yang diselenggarakan pada 22-25 September 2019 di Politeknik Kota Bharu, Malaysia.
Anjar Firmansyah sukses menjadi juara dengan menyampaikan topik presentasi mengenai “Role of Agricultural Mechanization towards Sustainable Development Goals” di bawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho. Sedangkan Mira Aprilia Nur Fadilah berada di peringkat dua dengan judul presentasi “Sustainable and productive land and water” dengan dosen pendamping Dr. Murtiningrum. Keduanya berhasil meraih juara usai menyisihkan 16 kontestan dari beberapa perwakilan universitas dari empat negara di Aseaan yaitu Malaysia, Thailand, Philipine, dan Indonesia.
“Saya tidak menyangka akan dapat memenangi kompetisi ini, mengingat topik yang diberikan adalah dengan undian sehari sebelum waktu presentasi. Alhamduliah bisa memberikan yang terbaik,” ungkap Anjar dalam rilis yang diterima Jumat (27/9).
Penganugerahan medali Emas dan Perak oleh President of Malaysian Society of Agricultural and Food Engineers (MSAE), Prof. Rosnah binti Shamsudin, dan Direktur Politeknik Kota Bharu, Tuan Kamaludin Bin Daud.
Andri Prima Nugroho sebagai dosen pendamping menyatakan bahwa kompetisi presentasi di AE ARC ini merupakan ajang bergengsi karena para peserta dituntut untuk siap membahas isu terkini di bidang Teknik Pertanian di negara masing-masing dengan topik spesifik yang diundi sehari sebelumnya. Dengan demikian, pengetahuan pemahaman serta kemampuan argumentasi peserta sangat menentukan.
“Alhamdulilah kedua kontestan dari UGM dapat memberikan performa terbaiknya,”jelasnya.(Humas UGM/Ika)