Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM 2019 sekaligus menandai usia ke-56 menjadi momentum penting untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri menyoal seberapa besar peran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai wujud kontribusi terhadap keberlangsungan kehidupan berbangsa. Fakultas Kehutanan, alumni dan berbagai pihak telah bekerja keras secara sinergis dan menjunjung tinggi integritas guna mewujudkan Fakultas Kehutanan UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi bidang kehutanan tropika yang unggul dan bermartabat di tingkat nasional dan diakui secara internasional.
“Tema yang dipilih dalam peringatan Dies Natalis kali ini adalah Penguatan Industri Material Kehutanan Masa Depan,” kata Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., pada puncak dies natalis ke-56 Fakultas Kehutanan UGM, Jumat (18/10).
Menurut Budiadi tema tersebut dipilih sebagai upaya untuk mendukung kebangkitan industri kehutanan yang berorientasi material unggul yang efisien dan tidak eksploitatif. Tema ini sebagai keberlanjutan dari semangat positif dan penuh optimisme terhadap masa depan hutan dan kehutanan untuk mewujudkan kebangkitan kesadaran tentang pentingnya hutan sebagai penyangga kehidupan yang berkelanjutan.
Pada kesempatan itu disampaikan berbagai kemajuan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, kemahasiswaan, sdm dan keuangan. Dalam bidang akademik, pengembangan yang dilakukan diantaranya pembelajaran softskill dan karakter rimbawan UGM di Wanagama, perkuliahan agroforestry, training navigasi darat dan survival, kegiatan kerja kehutanan, paparan kompetensi global-Enhanced Stadium General (PKG_ESG), paparan kompetensi Global-Kelas Inspirasi Outdoor (PKG-KIO) dan lain-lain.
“Dalam bidang kemahasiswaan bersama PT. Bank BNI membangun fasilitas co-working space. Dengan fasilitas ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi mahasiswa untuk bekerja, belajar, berdiskusi dan bersosialisasi sekaligus melengkapi fasilitas rumah inovasi (joglo) dan ruang diskusi mahasiswa di unit perpustakaan,” ujarnya.
Dalam perkembangannya, Fakultas Kehutanan UGM juga mendapat mandat langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan untuk mengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanagama di Gunung Kidul. KHDTK di tahun 2019 melakukan berbagai inisiasi berupa pengembangan infrastruktur dan program. Beberapa infrastruktur tersebut diantaranya Dome Burung, Wanagama Paksi, rumah peneliti, Jembatan Oemi dan pembuatan embung yang didukung Kementerian PUPR.
Dalam puncak Dies Fakultas Kehutanan UGM kali ini juga disampaikan orasi ilmiah berjudul Penguatan Industri Material Kehutanan Masa Depan. Orasi ilmiah disampaikan Ir. Purwadi Suprihanto, MM, salah satu alumnus terbaik yang kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI). (Humas UGM/ Agung)