Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata ( RIPOW) Kawasan Kereng Bangkirai. Focus Group Discussion yang berlangsung di Ruang Rahan Pumpung Kapakat, Bappeda Kota Palangka Raya, Rabu ( 27/11) menggandeng Pusat Studi Pariwisata UGM sebagai narasumber.
Walikota Palangka Raya melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda Kota Palangka Raya, Murni Djinu, mengatakan sektor pariwisata di Kota Palangka Raya perlu dikembangkan. Pada saat ini perkembangan sektor pariwisata Kota Palangka Raya mulai nampak meskipun pertumbuhannya masih relatif lambat.
Menurut Murni sektor pariwisata memiliki pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palangka Raya. Apalagi dengan melihat jumlah penduduk hanya 259.865 jiwa dan dibandingkan dengan luas wilayah yang mencapai 2.678,51 kilometer persegi.
“Ke depan kita harapkan dengan adanya Kajian Penyusunan RIPOW yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya bersama-sama dengan tim dari Puspar UGM ini dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya di sektor pariwisata,” ucap Murni.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya, Norma Hikmah, menyatakan Fokus Penyusunan RIPOW di Kawasan Kereng Bangkirai merupakan salah satu desa wisata yang berada di wilayah kota Palangka Raya. Diharapkan dengan berkembangnya sektor pariwisata dan diraihnya juara 2 tingkat nasional desa wisata Kereng Bangkirai maka Kota Palangka Raya akan mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan di sektor pariwisata.
“Namun, kita tidak harus jumawa dengan apa yang sudah kita dapatkan karena pastinya akan menjadi tantangan ke depan karena nanti akan menjadi tempat rujukan bagi daerah lain,” ungkap Norma.
Menurutnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak dapat bekerja sendiri untuk melakukan itu semua. Untuk itu perlu dukungan dari Pusat Studi Pariwisata (Puspar UGM) Yogyakarta. Selain itu, dukungan dari SOPD teknis terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup Bappeda, dan Disperkim.
“Tidak kalah penting juga dukungan dari pegiat industri pariwisata, Asosiasi of Indonesia Tour and Travel Kalteng, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kalteng, Pokdarwis, Himpunan Pramuwisata Indonesia, dengan Pengelola Taman Nasional Sabangau mengingat wilayah Kereng Bangkirai berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Sabangau,” ujar Norma.
Adapun tiga peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM yang terlibat dalam pengembangan Wisata Kota Palangka Raya adalah Destha Titi Raharjana, S.Sos., M.Si, Esti Cemporaningsih, S.T., M.Si dan Nissa Larasati. (Humas UGM/ Agung)