Penjualan blok dagang dalam jumlah besar mampu memberikan tekanan terhadap harga. Selain itu, juga menyebabkan harga bergeser dari harga keseimbangan. Kendati begitu, secara perlahan tekanan harga ini menghilang dan harga kembali ke titik keseimbangan awal.
Demikian dipaparkan oleh mahasiswa program doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Wirasmi Wardhani, saat menjalani ujian terbuka program doktor, Selasa (21/1) di kampus setempat. Pada saat itu, Wirasmi mempertahankan disertasi berjudul Analisis Dampak Perdagangan Blok Investor Asing dan Domestik Terhadap Harga Saham.
Melakukan penelitian dengan mengkaji data transaksi blok di Bursa Efek Indonesia(BEI) periode 2015-2017 perusahaan-perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI bisa diketahui bahwa dampak sementara perdagangan blok memang ditemukan. Namun demikian, tidak bisa ditemukan dampak permanen saat penjualan blok.
“Hal ini sekaligus membuktikan tidak adanya informasi dalam penjualan blok dan kurva permintaan adalah horizontal,” terang dosen FEB Universitas Mulawarman ini.
Lebih lanjut Wirasmi menjelaskan pada inisiasi jual investor domestik ditemukan perubahan harga sementara yang memberikan dukungan terhadap hipotesis tekanan harga. Sementara dalam inisiasi jual asing menemukan perubahan permanen yang mendukung hipotesis informasi.
“Jadi, pada inisiasi beli inevstor asing dan domestik ditemukan perubahan harga permanen dan signifikan,” jelasnya. (Humas UGM/Ika)