UGM dan Perum BULOG Kantor Wilayah Yogyakarta menjalin kerja sama. Kerja sama diwujudkan dalam penandatanganan naskah kerja sama antara kedua belah pihak. Hadir dalam kesempatan itu, Juaheni, Pemimpin Perusahaan Umum (Perum) BULOG Kantor Wilayah Yogyakarta dan Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM. Kerja sama tersebut terkait pengembangan jaringan Rumah Pangan Kita untuk seluruh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada. Penandatanganan dilakukan di ruang Multimedia, Gedung Pusat UGM Lantai 3 disaksikan oleh Sekretaris Direktorat Kemiraan, Alumni, dan Urusan Internasional, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., dan dari PT Pegadaian (Persero), Eka Sri Yuliani selaku Senior Manajer Penjualan serta Marketing Eksekutif, Ardiansyah, pimpinan fakultas serta unit di UGM.
Danang Sri Hadmoko menyambut baik kerja sama ini dan berharap bisa ditindaklanjuti dengan program nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satu aktivitas bersama Bulog selama ini adalah terkait dengan kerja sama pendidikan dan magang, khususnya terkait dengan logistik untuk mahasiswa.
“Tetapi kita tidak ingin hanya sampai disitu. Kita ingin mencoba mengeksplorasi lebih jauh terutama untuk koperasi-koperasi di UGM dan di fakultas-fakultas, komoditas apa saja yang bisa kita kerjasamakan dengan Bulog,”katanya di ruang Multimedia UGM, Jumat (24/1).
Danang menuturkan di fakultas-fakultas saat ini ada koperasi atau show window. Ruang yang sebetulnya bisa untuk memperkenalkan produk-produk fakultas baik dari dosen maupun tenaga kependidikan.
“Seperti acara pagi hari ini kita bisa melihat produk-produk apa saja yang dimiliki Bulog dan Pegadaian yang sebetulnya bisa kita manfaatkan di lingkungan UGM dan mungkin kerja sama-kerja sama lain yang bisa dilakukan dengan kedua institusi tersebut,” tuturnya.
Juaheni menambahkan selain melakukan kerja sama dengan UGM, Perum Bulog dalam kesempatan ini juga melakukan sosialisasi jaringan Rumah Pangan Kita (RPK). Dengan upaya ini, diharapkan dapat mengembangkan kolaborasi pangan yang ada di Indonesia lebih baik.
“Kalau kemarin kita sudah MoU dengan Pegadaian, semoga kita bisa berkolaborasi lebih untuk merah putih. Dari segi akademik kami juga sudah melakukan kerja sama yaitu magang yang bersertifikat,” katanya.
Meskipun honor yang diberikan kepada mahasiswa tidak banyak, kata Juaheni, dengan program magang setidaknya mahasiswa dapat mengenal kerja nyata di luar kampus. Dengan program magang, mahasiswa benar-benar berkesempatan merasakan dunia nyata seperti apa.
“Jadi, selain bidang akademik kita saat ini juga kerja sama untuk RPK. Dari sisi komersial saat ini memang kita harus galakkan, meskipun di sisi yang lain kita tetap menjaga stabilisasi pangan khususnya beras, gula dan sebagainya,” ujarnya.
Bagi Bulog, kerja sama yang dijalin dengan UGM ini sangat berarti, sebab selain bisa mengembangkan bersama-sama untuk stabilisasi harga pangan, kerja sama ini diharapkan bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Jadi, semuanya akan kembali lagi ke masyarakat dan Bulog harus melakukan stabilisasi harga khususnya untuk beras. Jadi, sudah seharusnya kita melakukan pembelian karena kadang-kadang di saat masa panen petani berteriak kesulitan untuk menjual,” katanya.
Sony Supriyadi, Kepala Bidang Komersial, Bulog DIY, menambahkan Bulog saat ini menjadi industri logistik yang memiliki sifat umum. Meski begitu, Bulog masih berperan dalam stabilisasi harga pangan.
Tugas-tugas pokok Bulog masih seputar jaminan ketersediaan pangan, keterjangkauan dan stabilisasi harga di saat-saat paceklik. Sebab, di saat paceklik, harga beras cenderung tinggi, namun Bulog tetap dituntut menjual dengan harga yang sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
“Kita tugas pokok harus membeli hasil produksi petani kita yang kualitasnya medium. Itulah produk yang banyak dihasilkan petani di seluruh wilayah Indonesia yaitu kualitasnya medium,” katanya. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)