Kerja sama antara UGM dan Ibaraki University (IU) telah terbentuk sejak tahun 2000. Sejak tahun itu pula Fakultas Pertanian UGM (Faperta) menjadi tujuan utama Ibaraki University dalam segala kegiatan. Hal itu baik dalam pengembangan kegiatan di dalam KKN, pertukaran mahasiswa sebagai tujuan studi lanjut mahasiswa master dan doktoral, maupun summer course.
Salah satu penghubung yang aktif dalam kerja sama ini adalah Prof. Tatsuo Sato dari IU. Banyak kegiatan yang telah dilakukannya sejak tahun 2000-an seperti kerja sama dalam bidang pertanian yang dilaksanakan pada KKN di Jawa Tengah.
Perkembangan kerja sama kedua belah pihak berkembang hingga MoU pada tingkat universitas. MoU pertama dengan UGM dilaksanakan pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2012 terbentuk kerja sama Double Degree dengan Sekolah Pascasarjana Bioteknologi UGM dan Graduate School Agriculture IU.
Kerja sama ini juga melancarkan berbagai beasiswa yang ditawarkan oleh Jepang maupun Indonesia, salah satunya yaitu MEXT yang telah ditawarkan sejak tahun 2007. IU berpartisipasi pada AIMS yang diprakarsai oleh Fakultas Pertanian di ASEAN dan hingga saat ini jumlah peminatnya terus bertambah.
Atas dasar itulah maka UGM dan IU kembali menandatangani Memorandum of Association (MoA) pada Selasa (11/2) lalu. Penandatanganan MoA dilakukan oleh Rektor IU, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., Dekan Faperta UGM, Dr. Jamhari, S.P., M.P., dan Prof. Tatsuo Sato (IU). Penandatanganan MoA ini juga dihadiri oleh jajaran wakil dekan, kepala unit internasional, kerja sama, dan alumni, alumni IU, perwakilan OIA, dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain penandatanganan MoA, hari itu juga dilakukan peresmian ruangan yang akan digunakan sebagai Joint Office di Faperta UGM. Peresmian ruangan oleh Rektor UGM dan Calon Rektor IU yakni Prof. Hiroyuki Ohta serta Dekan Faperta UGM dengan pemotongan pita dan penyematan tanda ruangan Joint Office.
Penulis: Abdul Hakam Najah