Sebanyak 120 mahasiswa asing dari enam negara yang baru diterima kuliah di UGM mengikuti international student gathering, Jumat (6/3) di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM. Para mahasiswa baru ini berasal dari Kolombia, Kamboja, Belanda, Perancis, Australia, Korea, dan Jerman. Para mahasiswa baru ini diajak berkumpul bersama untuk berinteraksi dengan mahasiswa asing lainnya yang sudah kuliah lebih dulu di UGM. Mereka juga dikenalkan dengan budaya dan kuliner dari berbagai negara.
Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional, I Made Andi Arsana, Ph.D., mengatakan kegiatan kumpul bersama para mahasiswa asing dilakukan rutin sebanyak 2-3 kali selama setahun. Tidak hanya diperuntukan bagi mahasiswa baru internasional, namun juga mempertemukan mahasiswa internasional lainnya yang sudah dulu kuliah di UGM. Mereka juga berinteraksi dengan mahasiswa lokal dengan harapan agar terjalin komunikasi antar mahasiwa internasional.“Kita ingin membangun kedekatan antar mahasiswa, ketika pulang mereka tidak hanya belajar tapi punya keluarga dan sahabat dekat,” kata Andi Arsana ditemui di sela-sela acara.
Dalam kegiatan kumpul bersama ini, kata Andi, mahaiswa asing yang lebih dulu kuliah di UGM memberikan testimoni serta pengalamannya selama kuliah dan tinggal di Indonesia. “Agar mahasiswa baru ini lebih cepat beradaptasi, kita minta mahasiswa yang lama menceritakan pengalamannya dengan harapan mahasiswa baru ini cepat beradaptasi,” ujarnya.
Melalui acara kumpul bersama ini mahasiswa baru program internasional juga dikenalkan soal aturan yang berlaku di lingkungan kampus UGM mulai soal disiplin hingga perilaku mengenakan pakaian.
Pada acara international gathering kali ini mahasiswa baru diajak bertemu langsung dengan mahasiswa internasional lainnya yang berasal dari Jepang, Afrika, China, Korea, Afrika dan Belanda. Lima D.C. Boon, mahasiswa International Undergraduate Program Fakultas Ekonomika dan Bisnis, menceritakan pengalamannya selama dua tahun kuliah yang cukup mengesankan sehingga saat pulang berlibur ke kampung halaman ia merasa ingin kembali ke kampus. Menurutnya, orang Indonesia sangat ramah dan santai. Bahkan, di saat bercengkerama mereka suka guyon dan melontarkan humor. “Kalau ketemu sering ditanya kamu dari mana? lalu apa alamat medsosmu?,” kenangnya.
Kepada mahasiswa baru dari program internasional ia menyarankan agar mempelajari banyak bahasa gaul anak muda Indonesia. “Tapi kalau mau lancar sering-seringlah naik ojek online, ” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto