Dikatakan Drs Suwarno Hadisusanto SU, bahwa kajian terhadap larva chironomidae banyak dilakukan di daerah subtropik. Meski, memiliki peranan yang besar pada ekosistim perairan, penelitian terhadap famili chiromidae masih jarang dilakukan di Indonesia, karena tidak memberi rmanfaat secara langsung bagi kebutuhan hidup manusia.
Staf pengajar Fakultas Biologi UGM menyampaikan hal tersebut, saat ujian doktor Bidang Ilmu Biologi, di Sekolah Pascasarjana UGM, Sabtu, (11/11). Promovendus mempertahankan desertasi berjudul “Distribusi Dan Kemelimpahan Larva Bentonik Chiromidae (Diptera) : Hubungannya Dengan Jeluk Dan Nutrien Di Waduk Sempor, Kebumen, Jawa Tengahâ€, dengan bertindak selaku promotor Prof Dr Jusup Subagja MSc dan ko-promotor Prof Dr Sudarmadji M Eng Sc serta Prof Dr Ir Kamiso Handoyo Nitimulyo MSc.
“Penelitian larva chiromidae di Waduk Sempor memang belum pernah dilakukan. Sementara, organisme ini penting dalam degradasi kualitas air, eutrofikasi, sirkulasi materi organik, indikator biologi untuk status trofik dan rekonstruksi ekologi masa lampau,†ujar Suwarno Hadisusanto.
Diakui Suwarno Hadisusanto, dari penelitian yang dilakukannya di Waduk Sempor, mampu memberikan informasi bahwa organisme ini penting bagi organisme lain, diantaranya sebagai pakan ikan alami. Selain itu dapat memperlambat degradasi dan menunda pendangkalan.
“Untuk mempertahankan keberadaan organisme tersebut, harus menjaga persyaratan hidupnya. Salah satu upaya adalah dukungan masyarakat untuk melestarikan kualitas perairan waduk sebagai media hidupnya. Bentuk teknisnya, yaitu dengan tidak menambah beban bagi perairan. Contohnya dengan pemberian pupuk yang tidak berlebihan dan penggunaan pestisida yang terkendali serta kembalinya jalur hijau sebagai zona penyangga,†tandas pria kelahiran Bumiayu 16 November 1954, yang berhasil lulus program doktor UGM dengan predikat sangat memuaskan. (Humas UGM).