Penerapan strategi berwawasan ramah lingkungan oleh perusahaan-perusahaan multinasional di negara-negara barat, telah mampu menciptakan suatu keunggulan (competitive advantage). Penggunaan strategi lingkungan tersebut, dinilai mampu menghemat biaya operasi perusahaan, berupa penurunan biaya untuk pengelolaan limbah, dan turunnya tuntutan atau klaim pihak ketiga/ masyarakat atas dampak polusi dan limbah buangan.
“Disamping itu, penggunaan strategi ini dapat meningkatkan penerimaan perusahaan melalui peningkatan penjualan terhadap produk-produk yang lebih natural dan ramah lingkungan,†ujar Manajer Keuangan Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap Ir Gigih Prakoso S SE MSi, saat ujian doktor bidang ilmu manajemen di Sekolah Pascasarjana UGM, Jum’at, (17/11).
Bagi Gigi Prakoso, strategi berwawasan lingkungan memiliki sasaran bersifat beyond compliance, yaitu suatu pencapaian kinerja lingkungan yang jauh lebih tinggi dibanding kinerja lingkungan sebagaimana yang dikehendaki dalam sebuah peraturan atau undang-undang. Strategi ini dapat berupa strategi pencegahan polusi (pollution prevention), strategi pemantauan produk (product stewardship), dan strategi pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Penerapan strategi pencegahan polusi, kata Supervisor Pengawasan Proyek Pertamina 1995-1998 ini, terfokus pada pengembangan kemampuan perusahaan untuk meminimalisasi tingkat limbah dan polusi, bahkan hingga mampu meniadakan limbah atau polusi. Upaya yang dilakukan perusahaan adalah perbaikan-perbaikan berkelanjutan (continous improvement) dengan melibatkan seluruh pekerja dengan menciptakan prosedur produksi yang lebih ramah lingkungan.
“Sedangkan strategi pemantauan produk lebih terfokus pada minimalisasi limbah dan polusi, dengan mulai menggunakan bahan-bahan baku, energi, sampai kemasan produk yang lebih ramah lingkungan,†tambah Gigih Prakoso.
Pria kelahiran Kalianget 30 juli 1964 ini, berpendapat strategi berwawasan lingkungan paling maju (advanced) adalah strategi pembangunan berkelanjutan. Strategi ini, menurutnya, terfokus pada kegiatan operasi perusahaan yang disesuaikan dengan kemampuan dan daya dukung lingkungan alami guna menetralkan limbah dan polusi yang terbuang ke lingkungan.
“Pengembangan strategi ini, mengharuskan perusahaan mampu melakukan inovasi untuk menciptakan teknologi-teknologi baru yang berwawasan ramah lingkungan,†tandas Asisten Manajer Pendanaan Investasi hilir PT Pertamina 2000-2003.
Selain itu, kata Gigi Prakoso, peranan hubungan masyarakat sangat penting dalam mengembangkan strategi perusahaan berwawasan lingkungan. Terlebih, dalam rangka meningkatkan pengakuan dan penilaian positif masyarakat pada upaya perusahaan dalam menjaga dan bertanggung jawab bagi kelestarian lingkungan.
Setelah mempertahankan desertasi berjudul “Strategi Lingkungan Alami Dan Pengaruhnya Pada Kinerja Perusahaan: Studi Pada Industri migas dan Manufaktur di Indonesiaâ€, Ir Gigih Prakoso SE MSi dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, sekaligus menjadi doktor ke-779 yang diluluskan UGM. Bertindak selaku promotor Prof Dr Soekanto Reksohadiprodjo MCom dan ko-promotor Dr T Hani Handoko MBA serta Dr Bambang Riyanto LS MBA. (Humas UGM).