Sebanyak 303 lulusan Prodi Program Profesi Insinyur Universitas Gadjah Mada mengikuti pelantikan secara daring, Selasa (7/7). Pelantikan insinyur periode V tahun akademik 2019/ 2020 dihadiri Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU., ASEAN. Eng, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN Eng, Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
Heru Dewanto memberikan apresiasi pada pelantikan 303 lulusan Prodi Program Profesi Insinyur Universitas Gadjah Mada. Dengan pelantikan ini maka UGM telah berhasil meluluskan 1.027 insinyur dan menjadi perguruan tinggi terbesar dalam meluluskan insinyur.
“Saudara kini sah menggunakan gelar insinyur di depan nama dan sah juga secara undang-undang untuk bisa dipergunakan dalam bekerja dan praktik keinsinyuran. Kata orang semakin tinggi pendidikan, semakin luas kesempatan yang dilakukan. Sertifikat yang didapat diharapkan bisa menjadi paspor untuk bisa lebih meningkatkan pendapatan dan juga proteksi pada masa-masa sulit ini,” ujarnya saat memberi sambutan secara daring.
Sebagai ketua PII sekaligus alumnus UGM, ia merasa bangga dengan kiprah UGM selama masa pandemi Covid-19. Muncul banyak inovasi, seperti ventilator ICU, Rapid Test termurah di RSA UGM.
Menurutnya, selama lima tahun terakhir Indonesia telah melakukan apa yang disebut dengan lompatan infrastruktur sehingga peringkat daya saing Indonesia meningkat. Hal ini tentunya membanggakan sekaligus kehormatan bagi para insinyur yang telah menjadi aktor utama dalam membuat lompatan infrastruktur tersebut.
“Tetapi ancaman pandemi tentu dapat membahayakan kondisi infrastruktur kita. Investasi di bidang infrastruktur bisa turun serta dapat memperlambat investasi di sektor infrastruktur. Sementara keandalan dan kapasitas infrastruktur bisa ikut turun sehingga berakibat biaya produksi dan logistik bisa meningkat dan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan ujung-ujungnya daya saing bangsa kita bisa turun kembali,” katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, capaian yang sudah diraih dalam lima tahun terakhir melalui lompatan infrastruktur tidak boleh tergerus oleh pandemi Covid-19 dan harus bisa dipertahankan. Sebab, infrastruktur adalah fondasi untuk memulihkan daya saing semua sektor termasuk ekonomi.
“Pandemi memang telah merubah ekosistem infrastruktur. Setelah pandemi kita tidak lagi bisa berharap back to bussiness to ussual, kita perlu redefinisi dan siapkan terhadap perubahan yang terjadi,”urainya.
Sementara itu, Prof. Nizam menambahkan dengan dilantiknya 303 insinyur pada periode V tahun akademik 2019/ 2020, berarti jumlah lulusan insinyur UGM mencapai 1.027. Jumlah ini merupakan capaian yang patut disyukuri sekaligus menjadi tantangan bagi para lulusan untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa.
“Disini banyak lulusan insinyur adalah para para direktur utama, seperti Direktur PTPN Persero, Direktur LEN Industri, Direktur PT PP Presisi, Direktur Waskita, Direktur Wijaya Karya dan lain-lain, saya ucapkan selamat dengan gelar insinyurnya, tentu dalam gelar sertifikasi insinyur ada tanggung jawab yang melekat dan hak yang melekat dan saya berharap tangung jawab dan hak tersebut dapat ditunaikan secara optimal untuk pembangunan bangsa dan negara,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Ali Agus menyampaikan pelaksanaan Program Profesi Insinyur di UGM periode V tahun akademik 2019/ 2020. Untuk Fakultas Teknik UGM data peserta yang berminat sebanyak 304 peserta. Dari jumlah tersebut yang mendaftarkan kembali sebanyak 261 dan diterima 257 peserta
Sebanyak 257 mahasiswa yang diterima ini melalui dua jalur, yaitu jalur reguler sebanyak 14 peserta dan jalur recognisi pembelajaran lampau (RPL) 257 peserta. Sedangkan yang berhasil dilantik total sebanyak 247 peserta terdiri dari jalur reguler 8 orang dan melalui recognisi pembelajaran lampau (RPL) 239 orang.
“Indeks Prestasi tertinggi 3,98 diraih oleh Agung Bambang Parikesit, Alhamidi Yusran, Maryono, Muhammad Munir, Mursid Indarto dan Zaki Gamal Yasin. Sedangkan lulus dengan predikat cumlaude sebanyak 34 peserta dan sangat memuaskan sebanyak 153. Lulusan dengan banyak pengalaman Paulus Kurniawan dalam usia 68 tahun 4 bulan, dan dengan pelantikan kali ini maka Prodi Program Profesi Insinyur di FT UGM secara kumulatif telah menghasilkan 777 insinyur,” ungkapnya.
Sedangkan data Fakultas Peternakan UGM menunjukkan peminat mencapai 77 peserta. Dari jumlah tersebut mendaftar kembali 63 peserta dan yang diterima 58 peserta. Sebanyak 3 orang diterima melalui jalur reguler dan 55 melalui jalur recognisi pembelajaran lampau (RPL). Dari jumlah tersebut yang berhasil dilantik sebanyak 56 peserta, terdiri dari 1 orang dari jalur reguler 1 dan 55 jalur RPL.
Disampaikan pula indeks prestasi tertinggi 3,90 diraih Mubius Tanari dan IPK 4,00 diraih Rio Olimpias Sujarwanta, peserta dari jalur reguler. Sementara total peraih indeks prestasi cumlaude sebanyak 11 peserta dan lulus dengan IPK sangat memuaskan sebanyak 41 peserta.
“Kami sampaikan peserta dengan banyak pengalaman Khaharuddin Khasim pada usia 66 tahun 10 bulan. Secara keseluruhan lulusan Program Profesi Insinyur di Fakultas Peternakan sejak awal hingga saat ini secara kumulatif telah menghasilkan 250 insinyur bidang peternakan. Sehingga secara keseluruhan Universitas Gadjah Mada telah menghasilkan alumni insinyur sampai saat ini sebanyak 1.027 insinyur, tentu saja selamat atas pelantikan insinyur dan selamat melanjutkan pengabdian di bidang dan profesi masing-masing,” ucapnya.
Penulis : Agung Nugroho