Sebanyak 29 mahasiswa UGM melakukan Kuliah Kerja Nyata di Biak, Indonesia Timur. Meskipun berasal dari 13 fakultas dan Sekolah Vokasi, Tim KKN memiliki visi dan misi yang sama yaitu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kampus untuk masyarakat Biak dengan mengusung tema “Pengembangan Potensi Wilayah dan Sumber Daya Lokal untuk Peningkatan Kesejahteraan”.
Kabupaten Biak Numfor merupakan gugusan pulau di sebelah utara daratan Papua yang berseberangan langsung dengan Samudera Pasifik. Biak Numfor mempunyai potensi alam yang luar biasa besar.
Keindahan alam Biak Numfor diakui banyak pihak. Nationalgeographic.grid.id tahun 2018 pernah memuat artikel yang menyanjung Biak Numfor sebagai surga tersembunyi di Tanah Papua.
“Ini pula yang kemudian menjadikan pemerintah semakin memberi perhatian pada potensi alam dari Biak Numfor, sekaligus selaras dengan penetapan Biak Numfor sebagai 1 dari 8 destinasi prioritas nasional yang diharapkan rampung pada RPJMN 2020-2024,” ujar Hery Mulyana, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Biak Numfor, saat menerima tim KKN UGM melalui zoom meeting pada Jumat (3/7).
Hery Mulyana menandaskan melakukan pengabdian di Biak merupakan kesempatan sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Sebab, di daerah ini para mahasiswa yang tergabung Tim KKN Biak dituntut mampu mengelola sumber daya alam (SDA) serta sumber daya manusia (SDM) yang ada.
“Oleh karena itu, agar persebaran pengabdian merata, pada tahun ini Tim KKN Biak ditempatkan di Kampung Anggaduber, Distrik Oridek, Biak Timur, yang di tahun sebelumnya berlokasi di Samberpasi,” tandasnya.
Dyah Arum Sekar Pratiwi salah satu mahasiswa KKN menyayangkan para mahasiswa tidak bisa turun langsung di Biak akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, pengabdian tidak akan berhenti, tim KKN UGM di Biak menuangkan ide-ide kreatif mereka dengan menyusun dan merancang program-program pengembangan dan pemberdayaan potensi lokal agar bermanfaat bagi masyarakat daerah.
“Tentu saja, kami tim KKN UGM di Biak bersinergi bersama pemerintah daerah setempat,” ucapnya.
Oleh karena itu, setelah mendapatkan sambutan dari pemerintah daerah melalui daring, setiap divisi TIM KKN Biak memaparkan program kerja. Divisi pariwisata melakukan perencanaan pengembangan objek pariwisata dengan mengandalkan modul pemetaan sekaligus persiapan pokdarwis menghadapi normal baru di sektor pariwisata.
Divisi UMKM mengembangkan sekaligus mendirikan BUMDes serta membantu pengolahan hasil perikanan melalui pelatihan dan manajemen keuangan. Divisi infrastruktur melakukan pengembangan potensi pariwisata melalui dukungan pembangunan fasilitas penunjang.
Divisi pendidikan fokus pada pendidikan formal, maupun non formal, seperti psikoedukasi menghadapi pandemi, perilaku hidup bersih dan sehat, penanaman budaya menabung, dan sebagainya. Divisi kesehatan berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui beberapa program, salah satunya optimalisasi gizi ibu menuju anak sehat dan catatan riwayat kesehatan. Divisi pemerintah berupaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang komprehensif.
“Dari keseluruhan divisi, output yang dihasilkan diantaranya dapat berupa modul, poster, ebook, sketsa, materi audio, videografis, webinar, podcast, bahan presentasi pengenalan program, dan pengembangan konsep website,” ujar Dyah Arum.
Kepala Dinas Pariwisata, Turbey Onisimus Dangeubun, menyambut baik tim KKN UGM di Biak. Dia berharap tim KKN senantiasa bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan “Pesona Biak” sebagai destinasi prioritas nasional.
“Semua bisa dilengkapi dengan ketersediaan masterplan pengembangan wisata yang merupakan hasil kerja sama antara divisi pariwisata dengan divisi infrastruktur,” pintanya.
Dr. Eng. R. Rachmat Sri A.Wijaya, S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan menyatakan kuliah kerja nyata mahasiswa UGM di Biak sejalan dengan Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan agar mahasiswa dapat melakukan interaksi di luar dari kegiatan belajar mengajar maupun riset. Meski kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh KKN-PPM UGM di tengah pandemi dan melalui daring diharapkan mampu menghasilkan mahasiswa yang adaptif terhadap permasalahan kompetensi kerja dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Kita berharap KKN ini nantinya menghasilkan output sebuah buku panduan berisi tentang tata cara pelaksanaan KKN secara daring yang rencananya juga akan diterbitkan dalam versi bahasa Inggris sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk KKN daring selanjutnya,” ungkapnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto: Netz.id & Bromsi Coral Garden KKN PPM UGM Biak 2019